Sejak tahun 2021 lalu, Program Studi Ilmu Komunikasi UMSIDA resmi membuka jalur “lulus tanpa skripsi” yang telah tertera dalam aturan Dikti dimana dalam hal ini mahasiswa tidak diharuskan menulis skripsi sebagai syarat untuk lulus sarjana. Sejak saat itu, penulisan skripsi dapat diganti dengan penulisan artikel ilmiah atau jurnal. Jurnal memang lebih singkat dan mampat dibandingkan skripsi, namun memiliki isi dan substansi yang sama dengan skripsi.
Hari ini, 18 Juli 2022, sebanyak tujuh mahasiswa angkatan 2019 (semester enam) telah menjalankan Sidang Jurnal sebagai pertanggungjawaban atas artikel ilmiah yang telah dibuat. Berikut ketujuh mahasiswa yang dipastikan lulus tanpa skripsi:
- Nuril Ilmiatus S. (6A1)
- Sinta Yanwar R. (6A1)
- Moch. Syahrul R. (6A2)
- Intan Insanni (6A2)
- Dhavy Raga S. (6A2)
- Maslichatus S. (6A3)
- Royyanul Wahabi (6A3)
Salah satu dari mereka yaitu Nuril yang membagikan ceritanya, “Saya menulis jurnal sejak semester 5 karena tugas akhir mata kuliah new media oleh bu Poppy Febriana, M.Med.Kom. Awalnya hanya mengumpulkan judul dan abstrak saja, ternyata disetujui untuk lanjut menulis jurnalnya dengan dibimbing oleh bu Nur Maghfirah A. M.Med.Kom. Singkatnya, di pertengahan semester 6 jurnal saya telah terpublish di Sinta 4 dengan metode kuantitatif berjudul Pengaruh Intensitas Pengguna aplikasi TikTok dan media sosial terhadap kecenderungan Phubbing,”. Tutur Nuril.
Berbeda cerita dengan Dhavy, mahasiswa kelas 6A2 ini mengaku bahwa ia tidak mengejar lulus tanpa skripsi, hingga akhirnya jurnal yang ia tulis disetujui oleh bu Poppy. Setelah itulah Dhavy mulai fokus untuk melanjutkan tulisannya. “Fokus setelah UTS hingga UAS semester 5. Kurang lebih 3 bulan dan dapat LoA di bulan Maret dengan jangka waktu 3 bulan setelah submit ke web jurnal,”. Ucapnya.
Tulisan Dhavy membahas tentang Hyperreality Dan Self Disclosure Kaum Homoseksual di Twitter Menggunakan Alter Account yang dibimbing oleh bu Poppy dan diuji oleh bu Fira dan pak Kukuh
“Waktu itu saya coba coba sih, toh juga diterima atau engga saya ga rugi sama sekali ya jadinya mau ditekuni siapa tau memang rezekinya disini, dan kalau ga keterima pun ya aku legowo karena dapat ilmu yang banyak buat bekal skripsi nanti,”. Pungkas Dhavy.
Kisah para mahasiswa ini tentunya sangat menginspirasi mahasiswa lain agar lebih bersemangat dalam menyelesaikan kuliahnya.
(Romadhona)