Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah melaksanakan kegiatan ‘Lokakarya Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Outcome based Education (OBE),Jumat(32/3/2023). Kurikulum sejatinya merupakan salah satu bagian penting dari berjalannya seluruh kegiatan pendidikan. Sehingga diperlukan pengembangan untuk mencetak mahasiswa unggul.
Tidak hanya dosen Ilmu Komunikasi Umsida saja yang hadir pada agenda kali ini, terdapat juga alumni, mitra, dan beberapa staff akademik Umsida dan juga mengundang Jamroji, S.Sos, M.Com (sekertaris Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang) sebagai narasumber. Dalam agenda kali ini Jamroji, S.Sos, M.Com, membagikan pengembangan kurikulum yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah menggunakan pendekatan OBE dalam kurikulum dan capaian akhir pembelajarannya.
Sharing yang dilakukan oleh Jamroji, S.Sos, M.Com, menjadi sangat penting karena saat ini Ikom Umsida sudah menggunakan kurikulum KKNI akan tetapi belum mencapai tahap penggunaan pendekatan OBE dalam capaian akhir pembelajaran. Kurikulum OBE merupakan sistem capaian akhir pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk bisa mendapatkan sesuatu dan melakukannya dengan baik dalam akhir pengalaman belajar mereka.
Dengan kata lain mahasiswa harus siap menghadapi dunia kerja dan memiliki bekal berupa skill ataupun wawasan pada saat lulus dari Universitas. Kurikulum yang saat ini diterapkan sangat perlu untuk di evaluasi karena dinilai masih kurang dalam mendukung kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.
Kaprodi Ikom Umsida, Nur Maghfirah Aesthetika, S.Sos yang mengatakan “Kurikulum yang saat ini berlangsung masih kurang dalam mencapai kesiapan mahasiswa di dunia nyata atau kerja makanya kita mengadakan evaluasi, untuk kedepannya pelan pelan kita usahakan sudah bisa memprogram suatu kurikulum yang dapat menjadikan mahasiswa itu siap terjun di dunia kerja atau nyata,”
Salah satu upaya untuk membentuk mahasiswa yang memiliki kesiapan dalam menghadapi dunia kerja yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan membentuk kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Kurikulum ini dinilai sangat membantu mahasiswa dalam mencari bekal berupa skill dan wawasan. Karena sistem dari MBKM yang mengharuskan mahasiswa untuk magang di lembaga, Instansi, dan perusahaan tertentu.
Acara kali ini juga dihadiri olehsalah satu mitra MBKM Ikom Umsida yaitu ECOTON yang diwakili oleh Tonis Arfianto, S.I.Kom, selaku Public relations dari ECOTON yang juga mendukung adanya pengembangan sistem pembelajaran dan juga berjalannya MBKM. Selain memberikan wawasan baru bagi mahasiswa, tujuan mitra dalam suatu bidang pekerjaan tertentu juga bisa tercapai dengan adanya mahasiswa magang dari mitra MBKM.
(Fernanda A.)