Ada hal unik lain yang bisa ditemukan di kota yang menjadi pintu masuk Indonesia bagian barat ini, yaiu kuliner yang khas dan otentik. Setelah mengunjungi berbagai tempat ibadah yang ada di Medan, kali ini saya dan rombongan melakukan kunjungan ke berbagai tempat kuliner yang unik di Medan yang didominasi oleh makanan manis atau dessert.
Yang pertama ada Markisa Noerlen, sesuai namanya tempat ini menyajikan berbagai olahan dari buah markisa khususnya sirup. Tempat ini berada di Jl. Sei Tuan No.7, Babura, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20154. Saya dan rombongan yang tiba di tempat saat siang menjelang sore, disambut pegawai disini dengan ramah, yaitu memberi jamuan sirup markisa Noerlen dingin yang tentunya sangat cocok diminum saat siang hari. Di tempat ini pula dijual berbagai souvenir khas Batak yang dikelola oleh UMKM sehingga tidak hanya bahan produk yang berkembang namun SDM-nya juga mebgikuti. Selain itu, kami juga berkeliling toko dan ditunjukkan proses pembuatan sirupnya. Kami tour kecil melihat berbagai souvenir dan produk makanan ringan yang dikelola oleh warga setempat. Di tempat itu pula poduk dipamerkan dan dijualkan.Sirup markisa yang dijual memiki berbgai ukuran sehingga pembeli bisa memilih. Ada berbagai olahan minuman markisa dan terong belanda yang ada. Seperti jenis sirup markisa yang siap minum yang memiliki dua jenis yaitu sirup tanpa biji dan dengan biji siap minum. Lalu ada pula sirup siap pakai yang biasnaya digunakan sebagai oleh-oleh. Sirup ini dapat betahan selama 6 bulan – satu tahun dengan penyimpanan di ruang yang sejuk/ dingin.
Sirup Noerlen menjadi oleh-oleh andalan karena diolah dari markisa dan gula saja tanpa adanya pengawet dan bahan campuran lainnya. Prosesnya juga cukup sederhana yaitu yang pertama sari buah dan bijinya. Setelah itu sari buah disaring dan dicampur dengan gula saja yang kemudian direbus dngan alat khusus dengan suhu ≤80°C, hal ini dilakukan agar markisa dapat matang denagn sempurna dan tidak terlalu matang. Oleh karena itu proses ini memakan waktu sekitar 8 jam. Setelah proses pemasakan tersebut, sirup markisa hampir siap dikemas setelah didinginkan terlebih dahulu. Untuk biji markisa yang telah dipisahkan di awal proses tadi, digunakan sebagai kerajinan tangan dan souvenir yang dioleh oleh UMKM setempat.
Setelah kuliner di Rumah Markisa Noerlen, kami melanjutkan perjalanan ke wisata kuliner selanjutnya yaitu Ucok Durian Medan, “Jangan mengaku pernah ke Medan kalau belum mencoba Ucok durian ini” begitulah tagline yang tersemat di tempat ini. Sesuai namanya kuliner ini menyajikan berbagai jenis durian dan berbagai olahannya seperti durian kupas, durian beku, pancake durian, es durian, kolak durian, dll. Ucok Durian ini terletak di Jl. K.H. Wahid Hasyim No.68, Babura, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20152 dan tidak membuka cabang dimanapun. Jadi Ucok Durian Medan ini merupakan salah satu wisata kuliner yang ikonik dan harus dicoba. Menikmati durian saat petang menjelang malam adalah penutup yang sempurna setelah padatnya kegiatan ini. Kami juga bisa memilih durian sesuai selera, untuk orang yang uang suka dengan buah ini tidak mengapa karena kita disediakan berbagai olahan lain yang kemungkinana rasa dan aromanya tidak sepekat buah durian secara langsung. “Tempat ini tidak membuka cabang dimanapun”, begitulah tulisan yang ada di pintu masuknya, jadi Ucok Durian Medan ini salah satu kuliner di Medan yang harus dicoba.
Keesokan harinya, kami ada kegiatan refleksi di kampus yang mengulas kembali apa yang kami dapat di kunjungan pertama (Istana Maimun dan Masjid Raya). Dan setelah kegiatan itu kami mencicipi kuliner lainnya yaitu bolu meranti dan bika ambon. Bolu Meranti ini memiliki tekstur kue yang lembut dan tersedia berbagai macam topping seperti keju, moka, stroberi, coklat, dll. Lalu ada bika ambon yang juga ada berbagai varian rasa, memiliki tekstur yang berserat dan legit membuat makanan ini cocok utuk makanan penutup. Bolu dan bika ini juga salah satu oleh-oleh khas dari Medan. Empat makanan (dessert) ini merupakan buah tangan yang cocok untuk dibawa ke kampung halaman karena makanan ini memiliki rasa yang khas.
Bersambung…