Ikom.umsida.ac.id – Ade Putra Satria, mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester 6 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berhasil menjadi salah satu pemenang best paper di ajang International Conference on Emerging New Media and Social Science (ICEMSS) 2025.
ICEMSS 2025 melibatkan 6 negara yang dilaksanakan pada Rabu, (23/04/2025) bertempat di Hotel Haris Bali. Setiap peserta yang mengikuti konferensi ini wajib menulis jurnal yang juga menjadi tugas akhir untuk syarat kelulusan mereka.
Dari banyaknya paper yang ditulis oleh peserta ICEMSS 2025, Ade menjadi salah satu mahasiswa dari Indonesia yang memenangkan kategori best paper ini. Prestasi ini menjadi bukti nyata kualitas riset yang dimiliki oleh mahasiswa Umsida di level internasional.
Baca juga: Berani Angkat Isu Gender : Mahasiswa Ikom Umsida Raih Best Paper di ICEMSS 2025
Budaya Komunikasi Desa yang Jadi Fokus Penelitian
Dengan mengangkat tema “Development Communication in the Digital Era: Empowering Communities through New Media”, Ade berhasil menarik perhatian juri melalui kajian kritis lewat paper yang dibuatnya dengan judul “Budaya Komunikasi Organisasi Perangkat Desa dan Kualitas Pelayanan Administrasi Desa di Kabupaten Sidoarjo”. Paper ini sukses menarik perhatian juri karena fokus penelitiannya unik dengan menyoroti 106 desa di Kabupaten Sidoarjo.
Topik utama yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, bagaimana budaya komunikasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan administrasi di desa, terutama pada aspek akuntabilitas dan kerjasama tim atau pegawai.
Ade memilih topik penelitian ini karena rasa ketertarikkannya pada penelitian sejenis saat Ia tergabung dalam tim yang membantu penelitian dosen pembimbingnya, Dr Totok Wahyu Abadi MSi yang dimana fokus penelitiannya juga pada budaya komunikasi organisasi perangkat desa.
“Saya awalnya magang bantu penelitian dosen pembimbing saya, topiknya menarik dan jarang digunakan. Terus kepikiran aja bakal bagus untuk tugas akhir dan tertarik untuk pakai topik yang sama ” ungkap Ade.
Penelitian ini berbeda dari penelitian lain yang sejenis karena mengambil sampel dari banyak desa, Ade memberanikan diri mengelola data lebih dari seratus desa di Kabupaten Sidoarjo, menghasilkan data yang kuat dan valid secara statistik.
“Yang membuat artikel ini menonjol adalah cakupan desanya dan pendekatan kuantitatif yang jelas. Fokus penelitianku ada 106 desa di Sidoarjo dengan memberikan gambaran nyata kondisi pelayanan publik di tingkat desa yang selama ini jarang menjadi fokus utama pada penelitian” jelasnya.
Menjadi salah satu pemenang best paper ini, tidak datang dengan mudah. Ade mengisahkan bagaimana proses panjang dan melelahkan harus Ia lalui demi menyelesaikan penelitiannya. Mulai dari menyusun kuesioner, mengurus surat izin penelitian, hingga terjun langsung ke 106 desa di bawah terik matahari hingga guyuran hujan.
“Pernah waktu penelitian dimarahi kepala desa karena miskomunikasi, bahkan hampir diusir. Tapi semua itu bagian dari proses,” ujarnya.
Ade juga mengakui peran besar dari dosen pembimbing serta rekan-rekannya yang banyak memberi dukungan dan semangat selama proses penulisan artikelnya.
Lihat juga: Ikom Umsida Gandeng 6 Negara dalam Konferensi Internasional ICEMSS 2025
Best Paper yang Menginspirasi Generasi Muda
Rasa senang dan tak menyangka langsung dirasakan oleh Ade saat namanya disebutkan dan muncul di layar sebagai peraih Best Paper dalam ajang International Conference on Emerging New Media and Social Science(ICEMSS) 2025.
“Saat pengumuman best paper Saya gak pernah nyangka aja kalau nama Saya bakal disebut soalnya ngerjain artikel ini bikin pusing banget apalagi ambil kuanti dan banyak banget revisiannya. Pas tau menang, Saya senang, bangga, dan bersyukur paper Saya bisa jadi salah satu yang menang” ungkapnya.
Tak hanya ingin menginspirasi, Ade berharap penelitiannya dapat memberikan kontribusi sederhana namun berarti bagi kemajuan ilmu komunikasi, khususnya dalam komunikasi organisasi di tingkat desa untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan berkualitas.
“Semoga artikel ini bisa memotivasi peneliti lain untuk sadar bahwa komunikasi itu sangat penting dalam pelayanan publik di desa. Komunikasi yang baik menghasilkan pelayanan yang baik dan akan berpengaruh pada citra desa serta kepercayaan publik,” tegasnya.
Ade memberi pesan kepada orang-orang atau mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian untuk lebih banyak membaca jurnal sebagai referensi.
“Kunci penelitian itu bukan cuma pintar, yang paling penting itu rajin. Rajin baca jurnal, teliti, ulet, dan harus cinta sama yang dikerjakan. Jangan malas baca jurnal dan jangan terpaku pada satu referensi saja” tegasnya.
Keikutsertaannya dalam ICEMSS 2025 memberi pandangan baru bagi Ade untuk memperluas wawasan dan jaringan akademik. Ade mengungkapkan bahwa konferensi ini juga dapat memberikan peluang untuk menambah relasi dan memahami berbagai budaya dari berbagai negara, yang sangat berharga dalam konteks globalisasi dan kolaborasi di masa depan terutama di era new media.
Penulis: Asmaul Khusna Tri Wulan Juli