Ikom.umsida.ac.id – Mengawali langkah di dunia filantropi, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) mengikuti orientasi magang di Lembaga Manajemen Infaq (LMI).
Kegiatan magang ini menjadi sarana langsung bagi mahasiswa untuk mengenal dan memahami dunia kerja secara nyata, sekaligus membuka wawasan tentang peran komunikasi dalam bidang sosial dan filantropi.
Hari pertama magang yang diisi dengan berbagai kegiatan pembekalan, pengenalan antar peserta, serta orientasi ke seluruh departemen yang ada di lingkungan LMI pada Senin (14/07/25).
Kegiatan awal tersebut menjadi pintu masuk bagi para mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dunia kerja di lembaga sosial.
Dengan latar belakang akademik yang beragam, mereka diharapkan dapat memperkaya pengalaman serta memberikan kontribusi nyata selama menjalani program magang yang direncanakan berlangsung selama empat bulan.
Baca juga: Perkuat Literasi Keuangan Syariah, Kolaborasi Fbhis dengan Permata Bank Syariah dalam Kuliah Tamu
Pembekalan dan Orientasi Awal Mahasiswa Ikom di LMI

Rangkaian kegiatan dimulai dengan sesi materi dari tim Human Resource Development (HRD), yang disampaikan oleh Rizki Wulan selaku perwakilan HRD LMI.
Dalam pemaparannya, para mahasiswa mendapatkan gambaran umum mengenai lembaga, mulai dari sejarah dan struktur organisasi, budaya kerja, hingga nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi.
HRD menekankan bahwa integritas, amanah, dan kerja kolaboratif merupakan pondasi penting yang harus dipegang oleh setiap insan LMI.
Nilai-nilai tersebut, menurutnya, tidak hanya menjadi slogan, melainkan benar-benar dipraktikkan dalam setiap aktivitas lembaga.
“Kami ingin adik-adik magang memahami bahwa bekerja di lembaga sosial membutuhkan ketulusan, kedisiplinan, dan kemampuan bekerja bersama. Dengan begitu, setiap program yang dirancang dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujar Rizki Wulan, selaku perwakilan HRD LMI.
Setelah sesi pembekalan, kegiatan dilanjutkan dengan tour dan perkenalan ke setiap departemen.
Mulai dari Departemen Program dan Pemberdayaan, Fundraising, Media dan Komunikasi, hingga Pelayanan Muzakki dan Keuangan, masing-masing unit menjelaskan peran dan sistem kerja yang dijalankan.
Baca juga: Ikom Umsida Suguhkan Drama Musikal Ikom Mbois Keliling Indonesia di Fortama 2025
Pengalaman Baru Mahasiswa Ikom di Dunia Filantropi

Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki gambaran awal tentang dinamika kerja di lembaga sosial, sekaligus memahami ruang lingkup tugas yang akan mereka emban.
Selama orientasi, mahasiswa juga diperkenalkan pada sistem kerja terintegrasi yang menjadi salah satu keunggulan LMI.
Melalui sistem ini, pengelolaan dana sosial yang bersumber dari zakat, infaq, sedekah, dan wakaf dapat berjalan transparan, profesional, serta terkoordinasi lintas departemen.
Pendekatan ini diharapkan memberi wawasan berharga bagi mahasiswa, terutama dalam memahami praktik nyata pengelolaan lembaga nirlaba modern.
Salah satu mahasiswa magang, mengungkapkan kesan positifnya setelah mengikuti rangkaian kegiatan hari pertama.
“Hari pertama ini sangat membuka wawasan. Kami jadi tahu bagaimana lembaga sosial bekerja secara profesional dan terstruktur. Kami juga merasa disambut dengan hangat oleh seluruh tim,” ujar Syahmi, salah satu mahasiswa magang posisi Retail and Event Marketing.
Selain pengalaman organisasi, para mahasiswa juga berkesempatan untuk mengasah kemampuan personal, mulai dari komunikasi, manajemen sosial, hingga sikap profesional dalam menghadapi berbagai situasi kerja.
Hal ini sejalan dengan tujuan utama program magang, yakni memberikan ruang belajar aplikatif yang dapat menjembatani teori perkuliahan dengan praktik nyata di lapangan.
Program magang ini rencananya akan berlangsung selama empat bulan, dengan pembagian tugas sesuai bidang minat dan kompetensi mahasiswa.
Selama periode tersebut, peserta akan dilibatkan secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program LMI, baik dalam hal pendampingan masyarakat, pengelolaan dana sosial, maupun kegiatan komunikasi publik.
Pihak LMI berharap melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian sosial yang lebih mendalam.
Sebab, bekerja di lembaga sosial menuntut keseimbangan antara profesionalisme dan empati. Dengan bekal tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjadi generasi muda yang siap mengabdi dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Kegiatan magang ini sekaligus menegaskan komitmen LMI dalam membuka ruang kolaborasi dengan dunia pendidikan.
Sinergi antara kampus dan lembaga sosial dianggap penting untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul, peduli, dan berintegritas.
Dengan demikian, manfaat yang dihasilkan tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa dan lembaga, tetapi juga masyarakat luas yang menjadi penerima program pemberdayaan.
Melalui program magang ini, diharapkan akan lahir generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja sekaligus memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial.
Sinergi antara ilmu pengetahuan, keterampilan profesional, dan nilai-nilai kemanusiaan diharapkan menjadi bekal berharga bagi mereka untuk terus melangkah maju di masa depan.
Penulis: Anisa’ Fadilatus Sa’diah
Penyunting: Putri Mega Safithrih