Ikom.Umsida.ac.id – Dua mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) yang tengah menempuh program magang di Intro Wisata mendapat kesempatan berharga untuk merasakan secara langsung praktik kunjungan klien. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap keterampilan komunikasi profesional, mulai dari cara memandu atau meng-guide klien, menjaga silaturahmi, hingga melakukan proses negosiasi dan penawaran layanan wisata secara efektif.
Kunjungan klien merupakan bagian penting dari proses kerja di industri pariwisata, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa perjalanan.
Dalam kunjungan kali ini, kedua mahasiswa diajak mengunjungi tiga lokasi sekaligus, yaitu daerah Balongbendo, Sidoarjo dan wilayah Mojokerto.
Ketiga tempat tersebut menjadi destinasi pertemuan antara tim Intro Wisata dengan calon klien yang potensial.
Melalui pengalaman lapangan ini, mahasiswa tidak hanya mengamati, tetapi juga berinteraksi langsung dan memahami langkah-langkah membangun komunikasi bisnis yang baik.
Baca Juga: Magang di Intro Wisata: Mahasiswa Ilmu Komunikasi Asah Potensi dan Kreativitas

Intro Wisata ajak mahasiswa Ikom Umsida pahami strategi menghadapi klien
Sejak awal perjalanan, kunjungan ini menjadi sarana menjaga relasi jangka panjang dengan mitra dan konsumen.
Kepercayaan, keramahan, dan konsistensi komunikasi adalah kunci keberhasilan.
Cara ini menumbuhkan rasa percaya sehingga pembicaraan dapat mengalir secara alami.
Mahasiswa mencatat bahwa pendekatan personal menjadi salah satu kunci utama agar calon klien merasa dihargai dan nyaman.
Bagi mahasiswa Ikom Umsida, kesempatan ini merupakan wujud nyata dari teori Public Relations yang mereka pelajari di perkuliahan.
Tim magang Ikom Umsida menyaksikan bagaimana tim Intro Wisata memulai percakapan secara hangat, mengenalkan produk layanan, dan menggali kebutuhan klien melalui pertanyaan yang terarah.
Pada tahap ini, tim Intro Wisata memperlihatkan bagaimana melakukan offering atau penawaran layanan yang sesuai dengan hasil pembicaraan awal.
Di sinilah pentingnya kemampuan bernegosiasi, mahasiswa belajar bahwa negosiasi bukan sekadar menawar harga, melainkan upaya menemukan kesepakatan terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
Ketelitian mendengarkan, kesabaran merespon, dan kemampuan menjelaskan keunggulan paket wisata menjadi faktor penentu keberhasilan mencapai kesepakatan atau deal.
Baca juga: Belajar Langsung dari Maybank Malaysia Mahasiswa FBHIS Umsida Gali Inovasi Digital Berbasis Syariah
Pengalaman lapangan perkuat keterampilan komunikasi mahasiswa Ikom Umsida
“Lewat kunjungan klien, kami belajar banyak hal yang tidak bisa hanya dipelajari lewat buku,” ungkap Nariswari, salah satu mahasiswa magang.
“Kami jadi paham bagaimana menghadapi klien secara profesional, menyesuaikan bahasa komunikasi, dan memastikan kebutuhan mereka benar-benar dipahami sebelum memberikan penawaran. Pengalaman ini sangat berguna untuk bekal kerja kami nanti.”
Pendamping dari Intro Wisata menambahkan bahwa kunjungan klien adalah sarana penting untuk menjaga silaturahmi dan hubungan jangka panjang.
Menurutnya, perusahaan yang mampu mempertahankan kedekatan dengan klien melalui komunikasi yang baik akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan rekomendasi.
Hal ini berdampak langsung pada keberlanjutan bisnis pariwisata yang sangat mengandalkan reputasi dan kepuasan pelanggan.
Ia juga menegaskan bahwa keahlian berkomunikasi dan bernegosiasi bukan hanya kebutuhan pekerja pariwisata, tetapi menjadi kompetensi dasar bagi siapa pun yang ingin meniti karier di bidang komunikasi.
Kegiatan kunjungan klien ini menunjukkan sinergi antara dunia akademik dan industri.
Bagi mahasiswa Ikom Umsida, magang bukan sekadar memenuhi persyaratan kurikulum, melainkan jembatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
Melalui praktik lapangan seperti ini, mereka dapat melihat secara langsung tantangan nyata yang dihadapi praktisi komunikasi di sektor pariwisata.
Hal ini sejalan dengan misi Ikom Umsida yang berkomitmen mencetak lulusan dengan keterampilan praktis dan kesiapan menghadapi dunia kerja.
Selain menambah wawasan tentang industri pariwisata, pengalaman ini juga memperkaya pemahaman mahasiswa tentang etika komunikasi profesional.
Mereka belajar bagaimana menjaga sikap ramah, mendengarkan dengan empati, dan menyampaikan ide secara jelas.
Nilai-nilai tersebut sangat penting untuk membangun kepercayaan, baik dalam konteks bisnis pariwisata maupun di berbagai bidang lain yang membutuhkan kemampuan komunikasi interpersonal.
Dengan berakhirnya rangkaian kunjungan klien di beberapa titik, mahasiswa membawa hasil dengan pengalaman berharga yang tidak hanya menambah pengetahuan
Tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan teknik bernegosiasi dalam berinteraksi dengan berbagai tipe klien.
Bagi Intro Wisata, kegiatan ini menjadi bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pendidikan tinggi dan menyiapkan generasi muda yang terampil di bidang komunikasi.
Ke depan, Ikom Umsida berharap kolaborasi dengan mitra industri seperti Intro Wisata terus berlanjut.
Kegiatan magang dan kunjungan klien seperti ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang menyeimbangkan teori dan praktik.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menguasai konsep akademik, tetapi juga siap menjadi profesional yang adaptif, komunikatif, dan kompeten dalam berbagai situasi kerja.
Penulis: Nariswari Rachma
Penyunting: Airin Zhafirah Rahmah