Berani Angkat Isu Gender : Mahasiswa Ikom Umsida Raih Best Paper di ICEMSS 2025

Ikom.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Prodi Ilmu Komunkasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida). Mahasiswa Semester 6 Indah Nurul Ainiyah berhasil meraih penghargaan Best Paper dalam ajang International Conference on Emerging New Media and Social Science (ICEMSS) 2025.

ICEMSS 2025 yang digelar di Bali pada Rabu (23/04/2025) kali ini tiap kampus yang berbeda mempunyai 1 mahasiswa terpilih sebagai Best Paper. Best Peper sendiri adalah tugas akhir atau jurnal yang dibuat oleh mahasiswa semester 6 yang menjadi salah satu syarat untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Dengan mengangkat tema “New Media, Gender, and Social Perceptions in a Globalized World”, Indah sukses menarik perhatian para juri internasional melalui kajian kritisnya tentang bagaimana New Media khususnya media sosial membentuk persepsi publik terhadap isu-isu gender di berbagai belahan dunia.

Baca juga : Ikom Umsida Gandeng 6 Negara dalam Konferensi Internasional ICEMSS 2025

Sorotan Utama Best Paper : Konstruksi Gender
Sumber : Istimewa

Lewat papernya yang berjudul “Konstruksi Gender Performativity dalam Serial Mama Lela pada Channel YouTube dika_bj” Paper ini mempelajari bagaimana gender dikonstruksi dan ditampilkan dalam konten new media, terutama di YouTube.

Yang menjadi topik utama dalam penelitian ini adalah, serial Mama Lela, konten lokal yang menampilkan berbagai ekspresi performatif gender. Indah ingin mempelajari bagaimana media online membentuk pemahaman masyarakat tentang gender melalui narasi dan simbol visual yang ditampilkan secara berulang.

Indah mengangkat topik ini karena rasa ketertarikkannya pada penelitian yang dilakukan oleh Dosen Pembimbingnya, Dr. Poppy Febriana, yang juga fokus pada isu gender. Menurutnya, meskipun gender sering dianggap sebagai masalah yang terbatas atau kontroversial, terdapat ruang akademik yang luas untuk membahasnya secara kritis dan ilmiah, terutama dalam konteks new media.

Penelitian ini dimulai dengan menulis abstrak dan pendahuluan. Ia kemudian mengeksplorasi teori konstruksi sosial dan performativity gender.

Ia menekankan betapa pentingnya untuk membedakan tiga istilah utama studi media

“Representasi itu apa yang digambarkan, sedangkan konstruksi itu apa yang dibangun, dan dekonstruksi adalah dibangun ulang. Fokus studiku ada di gender yang dibangun dalam serial mama lela itu giamana,” jelasnya.

Indah mengaku sempat mengalami kesulitan dalam pemilihan materi dari ratusan video yang ada di seri Mama Lela yang tersedia.

“Berdasarkan rekomendasi dari dosen pembimbing saya, saya diminta untuk mengerucutkan series peredisi dibulan Januari sampai Februari dan memilih postingan dengan engagement tertinggi yang dilihat dari jumlah like, komentar, dan views,” tambahnya.

Salah satu tantangan lain yang sempat dihadapi Indah adalah kurangnya referensi penelitian terdahulu tentang series Mama Lela dari sudut pandang Ilmu Komunikasi.

Bukan sekedar rasa tertarik setelah membaca ringkasan materi dari penelitian dosen pembingnya, Indah mengungkapkan bahwa dia sangat tertarik untuk meneliti gender. Dia juga mengungkapkan tentang referensinya yang bersumber dari Scoolar, terutama dari Scoolar Dosen Pembimbinya.

Baca juga : Kerja Remote dan Digital Nomad: Apakah Ini Masa Depan Karier Gen Z?

Menginspirasi Generasi Muda

Perasaan haru dan tak menyangka jelas dirasakan Indah saat namanya ditampilkan pada layer pengumuman sebagai penerima Best Paper dalam konferensi International Conference on Emerging Media and Social Studies (ICEMSS) 2025.

I think I’m so excited. Kayak gak tau kok tiba-tiba nama saya muncul dilayar, saya sempat bingung dan diem aja waktu itu, saya juga bingung gimana perasaan saya waktu itu, tapi pastinya bangga” ujarnya.

Indah berharap artikelnya memberi kontribusi kecil tapi penting bagi perkembangan ilmu komunikasi di era New Media ini, terutama dalam isu terkait gender. Dari perspektif keilmuan, ia menekankan pentingnya memperkenalkan masalah gender yang masih belum terlalu familiar dibidang studinya.

“Topik yang unik, berbeda, dan jarang didengar itu penting. Kalau penelitian yang temanya itu-itu aja, ya hasilnya gitu-gitu aja juga. Jadi saya coba pilih yang agak nyeleneh tapi tetap bisa digali, dan karena orang-orang di sekitarku masih banyak yang belum akrab dengan kajian gender, jadi aku ingin lebih mengenalkan itu lewat tulisan,” ungkapnya saat dia mengerjakan penelitian ini.

Indah tidak ragu dalam berbagi proses belajarnya. Dia juga memberikan pesan penting untuk para mahasiswa yang ingin menulis atau orang-orang yang terjun kedunia penelitian untuk lebih banyak membaca jurnal dengan teliti.

Indah Nurul Ainiyah membuktikan bahwa keberanian memilih topik yang berbeda dapat membuka banyak pintu baik penghargaan, kolaborasi, maupun kontribusi nyata bagi dunia akademik dengan semangat untuk terus belajar dan menggali hal-hal yang dianggap tak biasa.

 

Penulis : Putri Mega Safithrih

Berita Terkini

Belajar Sambil Berkarya, Mahasiswa Ikom Ciptakan Program Musik Interaktif
21/05/2025By
Sorot Etika Bermedia Sosial, PSPKM Umsida Gelar Workshop Jurnalistik dan Bijak Bermedia Sosial
18/05/2025By
Angkat Fenomena Kotak Kosong di Pilkada Gresik, Ayunda Hatiyanti Raih Penghargaan Best Paper dalam ICEMSS 2025
11/05/2025By
Eksplorasi Budaya Digital: Menangkan Best Paper Lewat Studi Laki-Laki Pecinta K-Drama 
10/05/2025By
Mengangkat Isu Etika Public Relations, Mahasiswa UMSIDA Sabet Best Paper di Konferensi Internasional (ICEMSS) 2025
09/05/2025By
Himakom Umsida Gelar Workshop Multimedia, Hadirkan 4 Materi Unggulan dan Libatkan Pelajar se-Sidoarjo dan Sekitarnya
08/05/2025By
Ungkap Analisis Retorika pada Komunikasi Politik, Mahasiswi Ikom Umsida Raih Best Paper pada ICEMSS 2025
08/05/2025By
Mahasiswa Ikom Raih Best Paper ICEMSS 2025 Lewat Kajian Semiotika Video Klip Sal Priadi
08/05/2025By

Prestasi

Mahasiswa Ikom Umsida Raih Juara 2 di AEF 2025, Fotografi Human Interest Jadi Sorotan
06/03/2025By
Sempat Vakum 2 tahun, Cinthya Sabet Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
04/03/2025By
Tekuni olahraga Bulu Tangkis: ini Kisah Mardi Lukas
17/11/2024By
Ukir Prestasi pada Kompetisi Internasional, Nanda Novarina: “Jangan Takut Mencoba”
01/11/2024By
Selesaikan studi selama 3,5 tahun sekaligus menjadi mahasiswa berprestasi.
07/07/2024By
Lulusan Terbaik Prodi Ilmu Komunikasi, Cetak Generasi Penuh Talenta
01/07/2024By
Mahasiswa Ikom Umsida Unjuk Bakat pada FBHIS Fest 2024
01/07/2024By
ikom umsida
Melampaui Batas : Mahasiswa Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
02/03/2024By

Nur Maghfirah A., M.Med.Kom

Nama:

Tanggal Lahir

Scholar:

OJS:

Scopus:

 

This will close in 20 seconds