Ikom.umsida.ac.id – Tragedi kemanusiaan yang terus menimpa rakyat Palestina akibat konflik berkepanjangan di Gaza telah menarik perhatian dunia internasional. Serangan bertubi-tubi yang menyasar warga sipil, anak-anak, hingga fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit memicu gelombang empati dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia secara konsisten menunjukkan dukungan moral dan kemanusiaan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Berbagai aksi solidaritas pun bermunculan, menggambarkan bahwa kepedulian tidak pernah padam meskipun jarak memisahkan.
Salah satu aksi nyata itu tercermin melalui penyelenggaraan Humanitarian Concert For Freedom yang berlangsung penuh haru di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar pada Minggu, 12 Oktober 2025. Acara ini digagas oleh Lembaga Manajemen Infaq (LMI) berkolaborasi dengan QUPRO, AKSI (Aliansi Kemanusiaan Indonesia), Yayasan Al Ghifari, dan Pondok Pesantren Al Aqsho. Konser ini bertujuan menggalang dana serta meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya solidaritas kemanusiaan untuk Palestina.
Penggalangan Dana dan Antusiasme Masyarakat

Antusiasme masyarakat terlihat jelas sejak pintu masuk gedung dibuka. Lebih dari seribu peserta hadir secara langsung untuk mengikuti konser. Para peserta tidak hanya datang dari Blitar, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Kediri, Tulungagung, dan Malang. Partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari ulama, tokoh masyarakat, pemuda, hingga pelajar, menjadi bukti bahwa isu Palestina bukan hanya isu politik, tetapi isu kemanusiaan yang menyentuh hati semua orang.
Baca juga: Berkat Usaha dan Do’a, Prodi Ilmu Komunikasi Umsida Resmi Akreditasi A
Dalam acara tersebut, panitia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp231 juta. Jumlah ini diserahkan kepada LMI untuk segera disalurkan kepada rakyat Palestina yang membutuhkan bantuan mendesak, seperti kebutuhan pangan, obat-obatan, air bersih, dan logistik harian. Dana tersebut menjadi simbol cinta, kepedulian, dan doa masyarakat Indonesia bagi kemerdekaan dan keselamatan rakyat Palestina.
Atmosfer Konser: Perpaduan Seni dan Empati
Humanitarian Concert For Freedom dikemas dengan sangat khidmat. Sejumlah penampilan seni religius dihadirkan untuk menggugah kesadaran spiritual peserta. Penyanyi pop sholawat Alfina Nindiyani tampil membawakan lagu-lagu bertema perjuangan dan keteguhan iman.
Grup nasyid nasional Shoutul Harokah turut memeriahkan suasana dengan lantunan lagu yang membakar semangat jihad kemanusiaan. Selain itu, pertunjukan hadrah, teatrikal perjuangan Palestina, dan pembacaan puisi oleh para santri memberikan nuansa reflektif yang mengajak hadirin merenungkan makna kemerdekaan dan nilai kemanusiaan universal.
Lihat juga: Strategi Media Sosial untuk UMKM Dibeberkan Dosen FBHIS Umsida di USIM Malaysia
Penampilan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan spiritual bahwa membantu sesama manusia adalah bagian dari ibadah. Setiap alunan musik, lantunan doa, hingga bait puisi yang dibacakan menjadi bentuk seruan moral agar masyarakat Indonesia terus bersatu mendukung Palestina dalam perjuangan panjang mereka menuju kemerdekaan.
Peran Aktif Mahasiswa Magang Umsida

Yang menarik perhatian adalah keterlibatan mahasiswa magang dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) yang turut ambil bagian dalam kesuksesan acara ini. Para mahasiswa terlibat langsung dalam proses kepanitiaan, mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan.
Mereka membantu menata tempat acara, mengatur alur registrasi peserta, menjaga kotak infaq di pintu masuk, mendampingi tamu undangan, serta memastikan seluruh peserta mengikuti rangkaian acara dengan tertib. Pengalaman ini menjadi pembelajaran lapangan yang luar biasa bagi para mahasiswa.
Mereka tidak hanya menerapkan teori komunikasi yang didapat di kelas, tetapi juga mengembangkan kemampuan soft skill seperti koordinasi tim, komunikasi publik, dan manajemen emosi dalam situasi nyata.
“Partisipasi dalam Humanitarian Concert for Freedom ini memberi kami pelajaran nyata bahwa komunikasi bukan hanya teori di kelas, tapi alat yang kuat untuk menggerakkan kepedulian dan aksi nyata kemanusiaan. Melihat begitu banyak orang datang dan berdonasi membuat kami sadar bahwa media dan acara publik memiliki kekuatan besar untuk menyatukan umat,” ungkap Dini.
Apresiasi Pemerintah Kota Blitar
Konser kemanusiaan ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Blitar. Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono, S Sos M Si, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada LMI dan seluruh kolaborator yang telah mengambil peran penting dalam misi kemanusiaan ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam menjaga semangat solidaritas global, khususnya di tengah situasi dunia yang semakin kompleks.
Menurutnya, acara seperti ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pembentukan karakter masyarakat agar lebih peka terhadap isu-isu kemanusiaan internasional. Ia berharap kegiatan serupa terus berlanjut dan menginspirasi daerah lain untuk bergerak bersama dalam misi kemanusiaan.
Transparansi dan Akuntabilitas Dana
Dalam acara tersebut, LMI juga menjelaskan secara terbuka mekanisme penyaluran donasi kepada masyarakat. Kepala Kantor Wilayah LMI Jawa Timur, Lukman Hadi, menegaskan bahwa transparansi ini adalah bentuk akuntabilitas kepada para donatur.
Ia menyampaikan bahwa seluruh bantuan akan disalurkan langsung melalui mitra resmi di Palestina sehingga dapat dipastikan sampai kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Kepercayaan publik menjadi modal utama bagi gerakan filantropi.
Oleh karena itu, LMI terus menjaga integritas lembaga melalui laporan berkala yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Hal ini membuat masyarakat merasa yakin bahwa setiap rupiah yang mereka donasikan dikelola secara profesional dan tepat sasaran.
Penutupan dan Harapan untuk Palestina
Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Kota Blitar, KH. Abdil Karim Muhaimin, S Ag. Seluruh hadirin mengangkat tangan, memanjatkan doa untuk keselamatan warga Palestina dan terwujudnya perdamaian yang abadi.
Suasana haru menyelimuti seluruh ruangan, banyak peserta yang tampak menitikkan air mata karena merasa tersentuh oleh penderitaan rakyat Palestina yang hingga kini masih berjuang mempertahankan hak atas tanah air mereka.Konser ini menyisakan pesan mendalam, semangat kemanusiaan harus terus dinyalakan.
Dukungan masyarakat Indonesia terhadap Palestina bukan hanya bentuk solidaritas sesaat, melainkan komitmen moral dan spiritual yang harus dijaga hingga keadilan dan kemerdekaan benar-benar terwujud.
Penulis: Jihan Alifia Afifah
Penyunting: Salwa Rizky Awalya