Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita: Mahasiswa Ikom Umsida Angkat Isu Sampah Dalam Film Dokumenter

Ikom.umsida.ac.id – Mahasiswa semester 6 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) kembali menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan melalui film dokumenter bertajuk “Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita”. Film ini bukan sekadar tugas akademik, melainkan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menyuarakan pentingnya kesadaran kolektif terhadap kelestarian lingkungan sekitar.

Lewat pendekatan visual yang kuat dan narasi yang menyentuh, film dokumenter ini menggambarkan bagaimana perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di tingkat komunitas RT/RW, dengan mengangkat kisah dari Kampung Edukasi Sampah (KES) sebuah kawasan yang berhasil menjadi contoh perubahan lingkungan melalui edukasi, kerja sama, dan kepemimpinan yang baik.

Inspirasi di Balik Layar: Mengapa Isu Sampah?

Gagasan untuk mengangkat isu sampah dalam film dokumenter ini berawal dari keresahan sehari-hari para mahasiswa terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Pemandangan tumpukan sampah di bantaran sungai, pasar tradisional, hingga sudut kampus memantik pertanyaan besar: siapa yang akan bertanggung jawab?

Sumber: Istimewa

Selain itu, dengan keinginan kuat tim produksi untuk menyuarakan pentingnya peran masyarakat dalam menangani isu sampah yang kian kompleks membuat mereka menyadari bahwa perubahan lingkungan tidak harus dimulai dari skala besar, tetapi dapat dimulai dari komunitas terkecil.

“Isu sampah ini dekat dengan kita semua, tapi justru sering diabaikan. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa perubahan bisa dimulai dari rumah sendiri, RT dan RW. Karena selama ini masyarakat merasa isu lingkungan adalah tanggung jawab besar yang harus ditangani oleh pemerintah. Padahal, inisiatif bisa muncul dari kita,” ujar Hafiz selaku sutradara.

Baca juga: Mahasiswa Ikom Umsida Angkat Jajanan Tradisional Klepon Bulang dalam Film Dokumenter

Menelusuri Lebih Dalam Tentang Kampung Edukasi Sampah

Kampung Edukasi Sampah (KES) yang terletak di RT 23/RW 07, Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, berhasil mengubah lingkungan yang dulunya padat, individualis, dan penuh sampah menjadi kawasan bersih, edukatif, dan menjadi contoh bagi banyak wilayah lain. Diprakarsai oleh Edi Priyanto pada awal tahun 2016 saat menjabat sebagai Ketua RT, KES berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah yang terorganisir dan menyeluruh untuk warga, serta menumbuhkan budaya peduli lingkungan di tingkat RT/RW.

“Pak Edi merupakan sosok penting dalam terbentuknya Kampung Edukasi Sampah ini, beliau tidak ingin menjadi Ketua RT simbolis saja. Dari awal menjabat, beliau langsung membuat gebrakan lewat program pengelolaan sampah dan akhirnya menjadikan wilayah ini sebagai contoh baik dalam mengelola sampah,” ungkap Nisa salah satu anggota tim produksi.

Sumber: Istimewa

Dalam proses transformasinya, para warga mulai membiasakan diri memilah sampah menjadi tiga kategori (organik, nonorganik, dan B3) serta mengolah sampah organik menjadi kompos dan pupuk cair menggunakan alat seperti tong takakura dan tong aerob.

Selain itu, dibentuk pula Bank Sampah “Telulikur” untuk mengelola sampah kering agar bernilai ekonomis. Berbagai inovasi ini tidak hanya mengurangi volume sampah secara signifikan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi dan kesadaran lingkungan masyarakat. Bahkan, Kampung ini pernah meraih juara dalam lomba kebersihan tingkat kabupaten dan menjadi percontohan dalam program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) Zero Waste.

Kampung Edukasi Sampah dipilih sebagai subjek utama dalam film dokumenter “Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita” karena sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari lingkungan terkecil dengan komitmen bersama.

Selain berhasil secara praktik, KES juga menjadi tempat edukasi bagi anak-anak, sekolah, dan lembaga lain yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah. Sepanjang tahun 2023, tercatat lebih dari 3.000 pengunjung datang ke lokasi ini untuk belajar dan melihat langsung bagaimana praktik pengelolaan sampah dilakukan secara kolektif.

Melalui film ini, tim produksi ingin menunjukkan bahwa komunitas seperti KES layak dijadikan inspirasi nasional untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Proses Produksi yang Panjang dan Penuh Tantangan

Meski memiliki semangat besar, proses produksi film dokumenter ini tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan narasumber. Banyak warga setempat yang tidak begitu memahami tentang Kampung Edukasi Sampah secara utuh, sehingga sebagian besar informasi hanya mengarah pada satu sosok, yaitu Edi Priyanto.

Tantangan lain yang dihadapi tim produksi adalah tidak banyak aktivitas lapangan yang bisa didokumentasikan secara langsung. Seperti kegiatan kunjungan dari sekolah, instansi pemerintah, hingga organisasi masyarakat yang biasanya menjadi bagian dari edukasi publik di kampung ini tidak berlangsung setiap hari sehingga tim harus menunggu momen yang tepat untuk merekam interaksi edukatif secara nyata.

Sumber: Istimewa

Namun, masalah tidak berhenti di situ. “Pak Edi sekarang sudah tidak tinggal di lingkungan Kampung Edukasi Sampah dan hanya sesekali datang ke sana. Jadwal beliau padat, dan sulit dihubungi, sehingga kami harus menyesuaikan waktu produksi dengan beliau,” jelas Hafiz.

Sebagai seorang sutradara, Hafiz juga membagikan pelajaran pribadi yang ia petik selama proses produksi. “Saya belajar bahwa tidak semua orang memiliki prioritas yang sama denganmu. Saat kita sudah siap syuting, belum tentu narasumbernya juga siap. Ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan komunikasi dalam produksi dokumenter ini,” tambahnya.

Lihat juga: Prodi Ikom Umsida Raih Banyak Juara di SILAT APIK PTMA 2025

Film Dokumenter sebagai Media Kampanye Lingkungan

Lewat film “Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita”, mahasiswa Ikom Umsida berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat luas. Dengan pendekatan visual dan storytelling yang menyentuh, film ini ditujukan tidak hanya untuk kalangan akademisi, tetapi juga masyarakat umum, pemerhati lingkungan, dan komunitas lainnya di berbagai daerah.

Film ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu berkontribusi secara konkret dalam isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mengaplikasikannya secara nyata di lapangan dan menjadikan karya ini sebagai media kampanye yang edukatif sekaligus inspiratif.

“Harapan kami, setelah menonton film ini, orang-orang mulai berpikir bahwa mengelola sampah bukan tugas pemerintah saja. Ini tanggung jawab kita semua,” tutup Hafiz.

 

Penulis: Asmaul Khusna Tri Wulan Juli

Berita Terkini

Mahasiswa Ikom Umsida Angkat Jajanan Tradisional Klepon Bulang dalam Film Dokumenter
30/06/2025By
Serap Ilmu, Bangun Relasi, Tebar Prestasi: Pengalaman Mahasiswa Ikom UMSIDA di SILAT APIK 2025
28/06/2025By
Raih Dua Penghargaan Sekaligus, Prodi IKOM UMSIDA Tampil Gemilang di SILAT APIK PTMA 2025
27/06/2025By
Tunjukkan Kreativitas Budaya dan Digitalisasi, Mahasiswa Ikom Umsida Borong Juara di SILAT APIK PTMA 2025
27/06/2025By
Ikom Umsida Raih Banyak Penghargaan di SILAT APIK PTMA 2025, Pencapaian Gemilang di Bidang Fotografi dan Public Relations
26/06/2025By
Perkuat Forum Akademik, Prodi Ilmu Komunikasi Umsida Turut Bergabung dalam SILAT APIK PTMA 2025
24/06/2025By
Menjadi Pengelola Jurnal Berkualitas: Dosen Umsida Turut Bergabung pada Forum Pengelolaan Jurnal pada SILAT APIK PTMA di UMC
24/06/2025By
Angkat Budaya Lokal, Mahasiswa Ikom Umsida Garap Dokumenter di Sentra Batik Jetis
20/06/2025By

Prestasi

Mahasiswa Ikom Umsida Raih Juara 2 di AEF 2025, Fotografi Human Interest Jadi Sorotan
06/03/2025By
Sempat Vakum 2 tahun, Cinthya Sabet Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
04/03/2025By
Tekuni olahraga Bulu Tangkis: ini Kisah Mardi Lukas
17/11/2024By
Ukir Prestasi pada Kompetisi Internasional, Nanda Novarina: “Jangan Takut Mencoba”
01/11/2024By
Selesaikan studi selama 3,5 tahun sekaligus menjadi mahasiswa berprestasi.
07/07/2024By
Lulusan Terbaik Prodi Ilmu Komunikasi, Cetak Generasi Penuh Talenta
01/07/2024By
Mahasiswa Ikom Umsida Unjuk Bakat pada FBHIS Fest 2024
01/07/2024By
ikom umsida
Melampaui Batas : Mahasiswa Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
02/03/2024By

Nur Maghfirah A., M.Med.Kom

Nama:

Tanggal Lahir

Scholar:

OJS:

Scopus:

 

This will close in 20 seconds