Ikom.umsida.ac.id – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) terus menunjukkan kreativitasnya dalam praktik pada mata kuliah Produksi Audio Visual Multimedia (PAVM). Mata kuliah yang membuka peluang bagi mahasiswa untuk membangun portofolio di bidang produksi media.
Stellar Vision adalah production house bentukan mahasiaswa Ikom semester 4 dalam pengerjaan project ini. Dan program musik Hitwave Replay menjadi bentuk nyata dari project based learning yang diterapkan pada mata kuliah PAVM ini. Mahasiswa tidak hanya diajarkan tentang teori produksi audio visual, tetapi juga diminta untuk menerapkan teori tersebut secara langsung melalui simulasi produksi acara televisi dan program digital.
Stellar Vision menarik perhatian dengan membuat suatu program yang saat ini banyak dilupakan oleh Masyarakat terutama para generasi muda yang sekarang semakin mengikuti kecanggihan teknologi dan perkembangan di media sosial. Kelompok beranggotakan 10 orang ini menghadapi tantangan ini dengan membuat program musik yang dapat mengingat dan mempengaruhi perasaan audiens.
“Menurut saya mata kuliah PAVM seru dan bermanfaat, karena kami bisa tau cara bikin video, tidak cuma teori tapi juga ada prakteknya. Program yang kami buat yaitu program musik, alasannya karena musik bisa dinikmati semua kalangan umur dan musik bisa menggabungkan emosi dan visual secara menarik,” ujar Diska, selaku produser dari Hitwave Replay.
Baca juga: Serahkan SK Jabatan Tingkat Fakultas dan Prodi Periode 2025-2027, Ini Pesan Rektor Umsida
Program Musik Dengan Tema Nostalgia

HitWave Replay mengutamakan tema nostalgia sebagai daya tarik utama daripada hanya memutar lagu secara acak. Lagu-lagu yang diputar berasal dari tahun 2010 hingga 2019, yang masing-masingnya memiliki cerita dan kenangan tersendiri bagi para pendengar di era itu.
“Kami mengambil tema nostalgia ini karena lagu nostalgia mempunyai daya tarik dan juga masih bisa dinikmati hingga sekarang sambil mengenang masa lalu. Selain itu lagu nostalgia masih relate buat anak muda hingga orang tua” tambah Diska, selaku produser dari Hitwave Replay.
Selain menyuguhkan lagu-lagu lama, Hitwave Replay juga menyuguhkan segmen interaktif yang memungkinkan audiens untuk berbagi cerita tentang kenangan mereka dan memilih lagu yang ingin mereka dengarkan kembali, tim produksi membuka jalur komunikasi melalui media sosial.
Hitwave Replay tidak hanya menjadi program hiburan tapi juga menjadi tempat untuk berpikir dan mengungkapkan diri sendiri dengan menyampaikan cerita dan berinteraksi dengan audiens melalui media sosial. Konsep nostalgia telah menunjukkan kemampuan untuk menciptakan hubungan emosional antara program dan penontonnya.
Namun tidak hanya dengan 2 segmen, Hitwave Replay juga punya segmen yang juga memutarkan lagu-lagu popular di era ini, audiens dibuat menikmati musik-musik menarik dari 2010 hingga 2025, program musik seperti ini jelas sudah mulai dilupakan oleh para generasi muda yang saat ini dengan sangat mudahnya mendengarkan musik dimanapun dan kapanpun.
Baca juga: Sorot Etika Bermedia Sosial, PSPKM Umsida Gelar Workshop Jurnalistik dan Bijak Bermedia Sosial
Mengasah Kreativitas Maahasiswa Komunikasi
Tugas project seperti ini menunjukkan bahwa kuliah bukan hanya sekedar belajar teori tapi juga tempat untuk mengasah keterampilan kerja praktis mahasiswa. Metode belajar sambil berkarya membantu mahasiswa memahami proses kreatif dan proses produksi industri, mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi.
Mereka yang bekerja di bidang media seperti content creator, video editor, scriptwriter, sutradara, hingga produser sangat membutuhkan kemampuan ini.
“Menurut saya mata kuliah ini juga sangat relevan dengan dunia industri terutama masa depan mahasiswa ya, karena zaman sekarang banyak pekerjaan yang harus bisa take video dan mengedit, jadi pasti mata kuliah PAVM ini jelas sangat berguna buat kami,” jelas Diska.
Selain itu, mahasiswa jadi semakin menyadari bahwa memahami preferensi audiens sangat penting saat membuat konten. Mereka belajar tentang segmentasi pasar, gaya penyajian yang tepat, dan cara membuat program yang relevan dan menarik melalui riset kecil-kecilan dan berinteraksi dengan audiens.
Penulis : Putri Mega Safithrih