Ikom.umsida.ac.id – Istilah “Humas” dan “Public Relations” sering dianggap sama oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi. Humas atau Hubungan Masyarakat merupakan istilah lokal yang sering digunakan di instansi pemerintah dan lembaga pendidikan.
Sementara itu, Public Relations (PR) adalah istilah internasional yang lebih populer di kalangan profesional komunikasi global, khususnya dalam sektor swasta dan agensi kreatif.
Dua Istilah Komunikasi Yang Sering Disamakan, Padahal Memiliki Konteks Dan Strategi Yang Berbeda.
Meski keduanya berperan menjaga hubungan baik antara organisasi dan publik, pendekatannya berbeda.

Humas cenderung bersifat informatif dan bertugas menyampaikan pesan institusi ke masyarakat, sedangkan PR menggunakan strategi komunikasi jangka panjang untuk membangun citra, mengelola persepsi, serta menjalankan kampanye komunikasi yang lebih kompleks.
Perbedaan lain yang mencolok antara Humas dan Public Relations terletak pada gaya komunikasi dan penggunaan media.
Humas lebih banyak memanfaatkan media konvensional seperti siaran pers, majalah internal, dan forum tatap muka untuk menyampaikan informasi.
Sementara itu, PR modern cenderung memanfaatkan media digital, termasuk media sosial, influencer, dan content marketing untuk menjangkau audiens secara lebih luas dan interaktif.
Pendekatan ini menjadikan PR lebih adaptif terhadap dinamika media dan perilaku konsumen saat ini, sehingga mampu menciptakan hubungan yang tidak hanya informatif tetapi juga partisipatif.
Baca juga: Lulus Cepat Bukan Sekadar Target: Mahasiswa Ikom Umsida Siapkan Diri Hadapi Dunia Karier
Serupa Dalam Peran, Berbeda Dalam Cakupan Dan Teknik Komunikasi Yang Digunakan.
Humas dan Public Relations memang memiliki irisan peran dalam dunia komunikasi, tetapi tidak dapat disamakan sepenuhnya.

Humas berfokus pada penyampaian informasi secara langsung kepada masyarakat serta menjaga hubungan institusional melalui media internal.
Sementara PR bekerja secara strategis dengan memperhatikan persepsi publik, memanfaatkan platform digital, dan mengelola reputasi organisasi secara menyeluruh.
Perbedaan ini juga terlihat dalam konteks kerjanya. PR umumnya beroperasi di sektor swasta dan terlibat dalam promosi, branding, dan krisis komunikasi.
Di sisi lain, Humas lebih menekankan komunikasi formal di sektor pemerintahan atau lembaga publik.
Dengan memahami hal ini, mahasiswa Ikom dapat menentukan arah pengembangan keterampilan dan peminatan secara lebih terfokus.
Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan peran Humas dan PR juga penting untuk menentukan strategi komunikasi yang tepat sesuai konteks organisasi.
Dalam praktiknya, seorang profesional komunikasi harus mampu menyesuaikan pendekatan antara model Humas yang cenderung satu arah dan PR yang lebih dialogis.
Misalnya, dalam menghadapi isu publik, PR akan merancang komunikasi persuasif dan melibatkan audiens dalam percakapan dua arah, sementara Humas mungkin hanya akan menyampaikan klarifikasi atau informasi resmi.
Oleh karena itu, penguasaan keduanya menjadi nilai tambah bagi lulusan Ilmu Komunikasi dalam menghadapi tantangan komunikasi lintas sektor.
Lihat juga: Lawan Rasa Takut, Tiara Eka Hidayatillah Raih Tiga Emas di POMPROV Jatim
Aspek Utama Yang Membedakan Humas dan PR, Jangan Sampai Salah Persepsi!
Masih banyak mahasiswa Ikom yang menganggap Humas dan Public Relations (PR) sebagai dua hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar dari segi istilah, pendekatan, dan ruang lingkup kerja.
Kesalahan persepsi ini berpotensi mengaburkan pemahaman mereka terhadap arah pengembangan kompetensi dan karier di bidang komunikasi.
Humas atau Hubungan Masyarakat adalah istilah lokal yang lazim digunakan di lingkungan instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, serta institusi formal lainnya di Indonesia.
Fungsi utamanya adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat secara langsung dan menjaga citra institusi melalui saluran komunikasi konvensional seperti siaran pers, laporan kegiatan, atau forum publik resmi.
Sementara itu, Public Relations (PR) merupakan istilah internasional yang lebih banyak digunakan dalam sektor swasta, perusahaan multinasional, dan industri kreatif.
PR bekerja secara strategis dengan menekankan pada manajemen persepsi publik, branding, engagement digital, serta pengelolaan reputasi melalui berbagai saluran media, baik konvensional maupun digital.
Perbedaan ini juga mencerminkan pendekatan kerja masing-masing. Humas cenderung menjalankan komunikasi satu arah dengan format formal, sedangkan PR mengadopsi komunikasi dua arah yang lebih partisipatif, kreatif, dan berbasis analisis data audiens.
PR juga terlibat dalam perencanaan kampanye komunikasi jangka panjang, termasuk dalam menangani isu dan krisis yang berpotensi mencoreng nama baik organisasi.
Dengan memahami perbedaan tersebut, mahasiswa Ikom diharapkan dapat lebih cermat dalam menentukan jalur profesi serta membekali diri dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Penulis: Ahmad Junaidi
Editor: Indah Nurul Ainiyah