Ikom.umsida.ac.id – 4 mahasiswa ikom langsung terjung ke masyarakat untuk melakukan program desa (Prodes), salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (IKOM Umsida), kini tengah berlangsung di Desa Wonomlati, Kecamatan Krembung.
Program ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengembangan desa melalui berbagai proyek yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam Prodes ini adalah Muhammad Khafid Al-Furqon, atau yang akrab disapa Khafid. Memasuki bulan ketiga pelaksanaan, Khafid berbagi pengalamannya dalam menjalankan tugas-tugas yang telah dirancang untuk mendukung pengembangan Desa Wonomlati.
Bersama tiga rekan sekelompoknya, Khafid dan timnya bekerja sama dengan pemerintah desa serta masyarakat setempat untuk melaksanakan sejumlah program kerja yang telah disusun.
Program Prodes ini dijadwalkan berlangsung selama empat bulan, di mana mahasiswa dituntut untuk mampu menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dalam situasi nyata di masyarakat.
Kolaborasi untuk Membangun Desa
Salah satu fokus utama proyek yang dijalankan di Desa Wonomlati adalah pengembangan branding desa melalui media sosial. Dalam era digital seperti saat ini, keberadaan desa di platform digital menjadi sangat penting, terutama dalam rangka memperkenalkan potensi lokal kepada masyarakat luas.
Oleh karena itu, tim Khafid bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan konten media sosial yang bertujuan untuk memperkuat branding Desa Wonomlati.
“Kami sangat didukung oleh pemerintah desa, terutama dalam menyelaraskan setiap langkah yang kami ambil. Sejak awal proyek ini berjalan, kami selalu berkoordinasi dengan pihak desa agar tujuan kami sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Khafid.
Selain media sosial, proyek besar yang juga menjadi fokus kelompok mereka adalah pembangunan Pujasera yang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru di desa tersebut.
Pujasera ini dirancang bukan hanya sebagai tempat makan, tetapi juga sebagai pusat aktivitas yang dilengkapi dengan taman dan lapangan olahraga.
Dengan demikian, Pujasera ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk berkumpul, berolahraga, dan mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
“Proyek Pujasera ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian desa. Dengan adanya taman dan lapangan olahraga, kami berharap masyarakat juga memiliki ruang yang nyaman untuk beraktivitas,” lanjut Khafid.
Baca juga: 4 Mahasiswa Ikom Umsida Berperan Aktif dalam Konservasi Lingkungan Bersama Ecoton
Mengintegrasikan Ilmu dan Praktik
Sebagai mahasiswa komunikasi, Khafid dan rekan-rekannya juga memanfaatkan berbagai ilmu yang mereka pelajari di kampus untuk mendukung pelaksanaan proyek desa ini.
Mata kuliah seperti desain grafis, komunikasi visual, fotografi, serta audio visual dan filmologi menjadi fondasi dalam pembuatan berbagai materi publikasi. Tim ini bertanggung jawab atas pembuatan poster, flyer, berita, serta foto dan video kegiatan yang berfungsi untuk mendokumentasikan aktivitas yang terjadi di Desa Wonomlati.
“Kami banyak belajar dari pengalaman ini, terutama bagaimana mempraktikkan teori yang kami pelajari selama kuliah di situasi yang nyata. Setiap materi yang kami buat tidak hanya harus menarik secara visual, tetapi juga harus sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat,” jelas Khafid.
Tidak hanya itu, proyek-proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi pengembangan Desa Wonomlati dalam jangka panjang.
Dengan adanya branding yang kuat di media sosial serta infrastruktur pariwisata seperti Pujasera, desa ini diharapkan dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik dari sisi potensi ekonomi maupun budaya.
Lihat juga: Mengudara dengan Salurkan Informasi: 4 Mahasiswa Ikom Bagikan Pengalaman Magang di Radio Elshinta
Respons Positif dari Masyarakat Desa
Masyarakat Desa Wonomlati memberikan respons yang sangat positif terhadap kehadiran mahasiswa Prodes ini.
Mereka merasa terbantu dengan adanya program ini, karena selain membawa dampak yang nyata dalam hal pembangunan desa, program ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkolaborasi dengan generasi muda yang kreatif dan inovatif.
“Kami sangat senang dengan apa yang sudah dilakukan oleh mahasiswa. Mereka membawa ide-ide segar dan membantu kami untuk mempromosikan desa ini dengan cara yang lebih modern,” ujar salah satu warga desa.
Program ini tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar, tetapi juga menciptakan sinergi antara dunia akademis dan masyarakat. Dengan berkolaborasi langsung di lapangan, mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi masyarakat sekaligus membantu memecahkan masalah yang ada dengan solusi yang relevan dan inovatif.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah