Ikom.umsida.ac.id – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida), Cinthya Putri Lorenza, kembali mengharumkan nama kampus dengan prestasi gemilang di dunia olahraga.
Dalam ajang Kejuaraan Taekwondo Bela Negara Cup 2025, yang diselenggarakan pada 7-9 Februari 2025 di GOR Kanjuruhan Malang, Cinthya berhasil meraih Juara 2 kategori Kyorugi U-67 kg Senior Putri.
Keberhasilannya ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membuktikan bahwa semangat dan kerja keras dapat membawa hasil yang luar biasa.
Baca juga: Selesaikan studi selama 3,5 tahun sekaligus menjadi mahasiswa berprestasi.
Persiapan Taekwondo Menuju Kejuaraan
Persiapan menuju kompetisi ini dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. “Saya hanya latihan sekitar 1 sampai 2 bulan sebelum pertandingan,” ungkap Cinthya.
Meski begitu, ia tetap menjalani latihan dengan disiplin tinggi untuk meningkatkan performanya di arena pertandingan.
Persiapannya mencakup latihan fisik intensif, mulai dari lari, sit-up, push-up, hingga teknik tendangan yang menjadi bagian utama dari taekwondo.
Dalam kompetisi ini, Cinthya menghadapi dua pertandingan berat. Pada babak pertama, ia berhasil mengungguli lawannya dan meraih Juara 1, tetapi di ronde kedua, ia harus puas di posisi Juara 2 setelah pertarungan yang sengit.
“Saya tetap bersyukur dengan hasil ini karena sudah memberikan yang terbaik,” katanya.
Cinthya mulai menekuni olahraga taekwondo sejak duduk di SMP kelas 2. Sejak saat itu, ia aktif mengikuti berbagai kejuaraan dan berhasil menjuarai empat kompetisi taekwondo selama SMA.
“Awalnya hanya sekadar senang, tapi lama-lama saya tertarik dan menjadikannya hobi. Kalau berhenti, rasanya ada yang kurang,” tuturnya.
Tantangan dan Tekad Kembali ke Arena
Perjalanan Cinthya dalam dunia taekwondo tidak selalu berjalan mulus. Setelah lulus SMA, ia mengalami gap year selama dua tahun dan sempat vakum dari taekwondo pada 2023-2024.
“Sempat vakum dua tahun dan juga pindah klub, jadi harus belajar ulang dari nol, terutama teknik tendangan,” ujarnya.
Namun, semangatnya untuk kembali ke dunia bela diri tidak pernah surut. Saat ini, Cinthya telah mencapai sabuk merah geup 1, yang menunjukkan dedikasi dan kemampuan tinggi dalam taekwondo.
Baginya, olahraga ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga membentuk mental disiplin dan semangat juang yang kuat.
Tantangan lainnya adalah keseimbangan antara menjadi mahasiswa dan pekerja. Meskipun memiliki jadwal yang padat, Cinthya tetap berusaha mengatur waktu untuk latihan.
Bahkan, dalam salah satu kejuaraan sebelumnya, ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya agar bisa lebih fokus dalam berlatih.
“Pelatih saya menuntut latihan lebih keras, jadi saya memilih untuk berhenti kerja sementara demi mempersiapkan diri dengan maksimal,” jelasnya.
Lihat juga: Melampaui Batas : Mahasiswa FBHIS dari prodi Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
Meskipun sudah meraih banyak prestasi, Cinthya tidak ingin berhenti sampai di sini. Ia masih bertekad untuk terus berlatih dan berkompetisi di ajang yang lebih besar.
“Saya tidak bakal berhenti mencetak prestasi, karena saya juga telah mengupayakan untuk terus berlatih agar mendapatkan hasil yang lebih baik,” ujarnya.
Sebagai mahasiswa yang juga atlet, Cinthya memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lainnya agar selalu serius dalam menekuni bidang yang mereka pilih.
“Jangan sekadar gaya-gayaan ketika mengikuti sesuatu. Sebisa mungkin harus serius, tekun, dan terus mengupayakan yang terbaik, dan mencetak prestasi sebanyak-banyaknya,” katanya.
Keberhasilan Cinthya ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Umsida.
Segenap civitas akademika Umsida mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraihnya.
Cinthya telah membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan kerja keras, setiap mahasiswa dapat meraih impian mereka, baik dalam akademik maupun di bidang non-akademik.
Dengan prestasi yang telah dicapai, diharapkan Cinthya dapat terus mengembangkan potensinya dalam dunia taekwondo dan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani mengejar prestasi di bidang yang mereka cintai.
Keberhasilannya ini juga menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang memiliki waktu luang, tetapi juga bagi mereka yang mampu mengelola waktu dengan baik dan memiliki semangat pantang menyerah.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah