Cultural Exchange to Thailand (Pt. 3): Thailand dan Tinggalan Sejarahnya

Tak hanya mengunjungi Pattaya dan Bangsaen saja, rombongan mahasiswa Umsida juga beranjak ke Bangkok, ibukota Thailand untuk mengunjungi beberapa tempat. Pada pagi hari dari penginapan di Bngsaen, rombongan langsung menuju ke museum nasional Bangkok sekitar pukul 10.00. Di sini, mereka diajak berkeliling untuk melihat beberapa peninggalan yang disimpan rapi di beberapa bangunan ikonik Thailand.

Salah satu benda yang menjadi perhatian pengunjung adalah keranda kerajaan Thailand yang masih tersusun rapi dan masih digunakan hingga sekarang. Keranda ini disimpan di area tengah kompleks museum yang menghadap langsung ke halaman depan. Berhubung ukurannya yang cukup besar dan masih digunakan, ruang penyimpanan keranda ini terdapat gerbang besar untuk mengeluarkannya. Ketika digunakan, keranda ini akan dikeluarkan dari museum dan merusak pagar utama. Oleh karena itulah pagar utama museum terus dibangun ulang.

Di museum ini juga terdapat berbagai asal usul Thailand yang juga mengalami akulturasi dengan negara luar seperti Jepang dan China mengingat Thailand pernah di bawah kuasa negara tersebut. Salah satu ciri khas Indonesia pun bisa ditemukan di sini, yaitu simbol burung garuda. Burung garuda ini mendominasi beberapa benda sebagai simbol kegagahan. 

Memiliki julukan negeri gajah putih, di museum ini pun dijelaskan asal muasal hal tersebut. Pada saat jaman penjajahan, rakyat Thailand tidak menggunakan kuda dalam berperang. Mereka menggunakan gajah betina yang besar, kuat dan gigih untuk mengangkut tiga orang di punggunggnya. Meski bernama gajah putih, faktanya gajah ini tidak berwarna putih seutuhnya, melainkan berwarna merah muda di beberapa bagian tubuh seperti telinga dan kaki, mata dan kukunya pun lebih entik. Pasukan gajah ini berada di barisan depan saat Thailand mengalami masa penjajahan. Di museum ini juga terdapat replika gajah putih lengkap dengan atribut perangnya. Selain itu, terdapat pula replika formasi perang yang menjadikan gajah sebagai hewan yang membantu rakyat Thailand melawan penjajah.

Tempat selanjutnya yaitu kediaman raja Thailand yakni Vajiralongkorn atau yang bergelar King Rama X beserta keluarga. Meskipun masih ditempati, Grand Palace dibuka untuk umum sebagai salah satu wisata di tengah-tengah kota Bangkok. Lokasinya pun berdekatan dengan museum nasional tadi. Masih di area Grand Palace, terdapat satu vihara besar bernama Wat Phra Kaew atau Emerald Buddha Temple (Viraha Buddha Zamrud). Banyak upacara penting kenegaraan dan kerajaan diadakan di dalam kuil setiap tahun, dipimpin langsung oleh raja dan dihadiri oleh pejabat pemerintah. Hal ini menjadikan kuil sebagai tempat pemujaan utama bangsa dan tempat suci nasional untuk monarki dan negara. Arsitekturnya pun kental dengan ornamen tradisional religius Thailand.

Menjelang malam, rombongan mahasiswa menyantap kudapan khas Thailand yaitu Phad Thai, masakan tumisan mie beras yang umumnya disajikan sebagai jajanan pinggir jalan dan di restoran lokal kasual di Thailand. Mereka menikmati makanan tersebut dengan suguhan sungai Chao Phraya, sungai utama di Thailand yang menjadi salah satu sumber akomodasi, destinasi, bahkan sebagai sumber kehidupan di negeri gajah putih ini.

(Romadhona S.)

Leave a Reply

Berita Terkini

Sorot Etika Bermedia Sosial, PSPKM Umsida Gelar Workshop Jurnalistik dan Bijak Bermedia Sosial
18/05/2025By
Angkat Fenomena Kotak Kosong di Pilkada Gresik, Ayunda Hatiyanti Raih Penghargaan Best Paper dalam ICEMSS 2025
11/05/2025By
Eksplorasi Budaya Digital: Menangkan Best Paper Lewat Studi Laki-Laki Pecinta K-Drama 
10/05/2025By
Mengangkat Isu Etika Public Relations, Mahasiswa UMSIDA Sabet Best Paper di Konferensi Internasional (ICEMSS) 2025
09/05/2025By
Himakom Umsida Gelar Workshop Multimedia, Hadirkan 4 Materi Unggulan dan Libatkan Pelajar se-Sidoarjo dan Sekitarnya
08/05/2025By
Ungkap Analisis Retorika pada Komunikasi Politik, Mahasiswi Ikom Umsida Raih Best Paper pada ICEMSS 2025
08/05/2025By
Mahasiswa Ikom Raih Best Paper ICEMSS 2025 Lewat Kajian Semiotika Video Klip Sal Priadi
08/05/2025By
Eksplorasi Karya dan Praktik Lapangan, Mahasiswa Ikom Umsida Presentasikan Hasil Akhir ISE 2025
03/05/2025By

Prestasi

Mahasiswa Ikom Umsida Raih Juara 2 di AEF 2025, Fotografi Human Interest Jadi Sorotan
06/03/2025By
Sempat Vakum 2 tahun, Cinthya Sabet Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
04/03/2025By
Tekuni olahraga Bulu Tangkis: ini Kisah Mardi Lukas
17/11/2024By
Ukir Prestasi pada Kompetisi Internasional, Nanda Novarina: “Jangan Takut Mencoba”
01/11/2024By
Selesaikan studi selama 3,5 tahun sekaligus menjadi mahasiswa berprestasi.
07/07/2024By
Lulusan Terbaik Prodi Ilmu Komunikasi, Cetak Generasi Penuh Talenta
01/07/2024By
Mahasiswa Ikom Umsida Unjuk Bakat pada FBHIS Fest 2024
01/07/2024By
ikom umsida
Melampaui Batas : Mahasiswa Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
02/03/2024By

Nur Maghfirah A., M.Med.Kom

Nama:

Tanggal Lahir

Scholar:

OJS:

Scopus:

 

This will close in 20 seconds