Ikom.Umsida.ac.id— Mahasiswa magang Metro Media kembali menunjukkan kiprahnya di lapangan melalui kegiatan liputan pada acara Job Fair Inklusif 2025 yang digelar di GOR Sidoarjo pada Selasa (21/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran langsung bagi para mahasiswa untuk mengenal dunia kerja sekaligus memperluas wawasan di bidang ketenagakerjaan.
Tiga mahasiswa magang, yakni Ana, Amel, dan Ervin, terlibat dalam proses liputan berita dan dokumentasi video yang nantinya akan diunggah sebagai konten Reels Metro Today.
Selama kegiatan, mereka berkesempatan mewawancarai berbagai pihak, mulai dari Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Abdillah Nasih SM, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Sidoarjo Ainun Amalia SSos, sejumlah perusahaan hingga pelamar kerja dari kalangan difabel.
Baca juga: Mahasiswa Magang Umsida Ikut Data Collecting di Sentra Songkok Gresik
Wadah Peluang Belajar Mahasiswa Ilmu Komunikasi Tanpa Batas
Job Fair Inklusif 2025 diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sidoarjo sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, H. Abdillah Nasih, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ainun Amalia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat difabel.
Acara ini diikuti oleh berbagai perusahaan ternama seperti Alfamart, PT Jatim Autocomp Indonesia, hingga sejumlah perusahaan industri lokal di Sidoarjo yang membuka kesempatan kerja di berbagai bidang.
Kehadiran pelamar pekerjaan yang penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Sidoarjo, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini.

Liputan Lapangan Mahasiswa Magang di Metro Media
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa magang Metro Media terjun langsung melakukan liputan lapangan mulai dari pengambilan gambar, wawancara, hingga pembuatan konten video.
Mereka juga berinteraksi dengan banyak pihak, sehingga mendapat pengalaman berharga dalam praktik jurnalistik dan komunikasi publik.
Ana Sofiana, salah satu mahasiswa yang terlibat, mengaku sangat terkesan dengan pengalaman ini.
“Awalnya saya gugup karena harus wawancara langsung dengan pejabat dan peserta difabel. Tapi setelah berjalan, saya merasa bangga bisa terlibat dalam kegiatan yang punya nilai kemanusiaan tinggi. Saya belajar bahwa liputan itu bukan hanya soal berita, tapi juga soal empati,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh Amelia, yang bertugas menjadi reporter lapangan.
“Saya belajar bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan narasumber dari berbagai latar belakang. Pengalaman ini membuat saya semakin percaya diri dan memahami pentingnya sikap profesional saat meliput,” ujarnya.
Sementara Ervin, yang bertugas sebagai kameramen sekaligus editor video, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi tantangan tersendiri.
“Liputan di acara besar seperti ini membuat saya belajar banyak hal, mulai dari teknis pengambilan gambar hingga improvisasi di lapangan. Rasanya seru bisa bekerja langsung di tengah acara besar seperti ini,” katanya.
Selain meliput kegiatan utama, tim Metro Media juga melakukan wawancara dengan pelamar difabel yang hadir di lokasi.
Salah satu peserta yang sempat kami wawancara, Gilang, Galih dan Natasya asal Sidoarjo, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Dari sisi perusahaan, perwakilan Alfamart menyampaikan bahwa pihaknya mendukung kegiatan seperti ini karena membantu perusahaan menemukan kandidat berkualitas dari berbagai latar belakang.
“Kami membuka peluang kerja untuk semua, termasuk penyandang disabilitas. Kegiatan seperti ini sangat positif karena membantu kami menemukan calon karyawan yang sesuai dengan kriteria yang kami cari” tutur perwakilan HRD Alfamart.
Bagi mahasiswa magang Metro Media, pengalaman ini bukan hanya sekadar tugas liputan, tetapi juga pelajaran penting tentang makna kesetaraan dan peran media dalam menyuarakan inklusivitas.

Pembelajaran Soft Skill Mahasiwa Magang
Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya mengasah kemampuan teknis seperti pengambilan gambar dan wawancara, tetapi juga belajar untuk peka terhadap isu sosial.
Ervin, yang bertanggung jawab pada proses penyuntingan video, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari pengalaman ini.
Menurutnya ia belajar bahwa media punya peran besar dalam membentuk opini publik. Dengan menampilkan rangkaian acara dan adanya peserta difabel, kita bisa mengubah cara pandang masyarakat tentang semangat pejuang pencari kerja.
Liputan mahasiswa magang Metro Media di Job Fair Inklusif 2025 menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran di dunia media tidak hanya terbatas di ruang kelas.
Di lapangan, mereka belajar tentang kerja sama tim, profesionalisme, serta nilai-nilai unsur berita yang menjadi dasar penting dalam dunia jurnalistik modern.
Penulis: Elfira Armilia
Penyunting: Airin Zhafirah Rahmah


















