Ikom.umsida.ac.id – Dalam rangka mendampingi mahasiswa selama menjalani program magang, Dosen Pembimbing Lapangan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (DPL Umsida), Kukuh Sinduwiatmo, S.Sos., M.Si., melakukan kunjungan langsung ke Lembaga Manajemen Infaq (LMI) di Surabaya pada Senin (21/07/2025).
Kehadiran beliau menjadi bentuk perhatian sekaligus komitmen untuk memastikan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang maksimal selama magang.
Dalam kesempatan itu, Kukuh Sinduwiatmo bertemu dengan perwakilan HRD LMI, Rizki Wulan, guna berdiskusi terkait perkembangan para mahasiswa Ikom Umsida yang sedang menempuh praktik lapangan di lembaga kemanusiaan tersebut.
Diskusi berlangsung hangat dan produktif, membahas capaian yang sudah diperoleh mahasiswa serta peluang yang bisa dioptimalkan agar magang benar-benar menjadi ruang aktualisasi diri.
Selain berbincang dengan pihak lembaga, DPL juga memberikan pesan dan wejangan langsung kepada mahasiswa. Menurutnya, pengalaman magang memiliki peran penting sebagai bekal sebelum terjun ke dunia kerja.
“Mahasiswa Ikom ini memiliki bekal multidisipliner, sehingga mereka berpeluang besar untuk berkembang di berbagai sektor. Magang bukan sekadar tugas akademik, melainkan bentuk belajar secara langsung. Jadi, manfaatkanlah kesempatan ini untuk menempa diri, memperluas wawasan, dan mempersiapkan masa depan. Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh,” ujar Kukuh, selaku DPL dari mahasiswa yang magang di LMI.
Baca juga: Mahasiswa Umsida Paparkan Capaian Magang di Middle Presentation LMI
Komitmen Ikom Umsida dalam Pendampingan Mahasiswa

Kunjungan dosen pembimbing lapangan ini menegaskan komitmen Umsida dalam mendampingi mahasiswa, khususnya dalam memastikan bahwa setiap kegiatan magang memberikan nilai tambah.
Pendampingan tidak hanya sebatas administrasi akademik, melainkan juga menyentuh aspek pembinaan mental, kedisiplinan, dan kesiapan menghadapi tantangan kerja nyata.
Menurut Kukuh Sinduwiatmo, hubungan erat antara perguruan tinggi dan mitra magang merupakan kunci untuk menghadirkan pengalaman belajar yang kontekstual.
Dengan keterlibatan aktif lembaga mitra, mahasiswa dapat memahami bagaimana teori yang mereka pelajari di kampus diterapkan dalam praktik sehari-hari.
“Sinergi seperti ini sangat penting. Perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri dalam menyiapkan generasi profesional. Perlu ada dukungan dari mitra agar mahasiswa bisa melihat langsung dinamika di lapangan,” ungkapnya.
Umsida melalui program studi Ilmu Komunikasi terus mendorong mahasiswanya untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di luar kelas.
Dengan begitu, proses belajar tidak hanya berlangsung di ruang kuliah, tetapi juga di dunia nyata, menghadirkan pengalaman yang lebih luas dan aplikatif.
Baca juga: Studi Eskursi International: Wisata Budaya Ke Kota Tua di Malaysia
LMI Ruang Magang Aktualisasi Mahasiswa Ikom Umsida

Sebagai lembaga filantropi yang dibidang sosial dan keagamaan, LMI memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berlatih sekaligus mengabdi.
Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai bidang, mulai dari komunikasi strategis, pengelolaan media sosial, menjadi panitian dalam event kemanusiaan hingga produksi konten kampanye kemanusiaan.
Keterlibatan ini memberi kesempatan untuk mengasah kemampuan praktis sekaligus menumbuhkan empati terhadap isu-isu sosial.
HRD LMI, yakni Rizki Wulan, menyambut baik kehadiran dosen pembimbing lapangan dan menilai bahwa kolaborasi ini memperkuat hubungan antara lembaga dan perguruan tinggi.
Menurutnya, mahasiswa magang telah menunjukkan semangat belajar tinggi serta kontribusi positif terhadap aktivitas lembaga.
“Mahasiswa yang bergabung di sini bukan hanya belajar, tapi juga memberi energi baru. Mereka membawa ide segar ala Gen Z yang bisa memperkaya strategi komunikasi kami dalam menyampaikan pesan kemanusiaan,” ujarnya.
Lebih jauh, Rizki Wulan menekankan bahwa LMI terbuka terhadap kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan.
Kehadiran mahasiswa di lembaga kemanusiaan seperti LMI bukan hanya memperkaya pengalaman mereka, tetapi juga memperkuat visi lembaga untuk mencetak generasi muda yang peduli terhadap isu sosial dan keumatan.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan mahasiswa dapat membangun kompetensi yang kuat sebelum benar-benar terjun ke dunia profesional. Melalui pengalaman magang, mereka tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi, kerja sesama tim, serta peduli pada isu sosial atau kemanusiaan.
Kunjungan DPL ke LMI Surabaya membuktikan bahwa proses magang bukanlah sekadar memenuhi kewajiban akademik.
Lebih dari itu, magang menjadi jembatan penting antara dunia kampus dengan dunia kerja, serta wadah bagi mahasiswa untuk menemukan jati diri dan arah masa depan.
Dukungan Umsida dan keterbukaan LMI menegaskan bahwa pendidikan sejati lahir dari sinergi, pengalaman, dan kepedulian terhadap sesama.
Penulis: Anisa’ Fadilatus Sa’diah
Penyunting: Putri Mega Safithrih