Ikom.umsida.ac.id – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Silaturahmi Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (SILAT APIK) 2025 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Cirebon pada 22–24 Juni 2025, Ikom UMsida berhasil membawa pulang dua gelar Juara 1 sekaligus.
Event tahunan ini mengusung tema “Digitalisasi Nilai-Nilai Lokal: Strategi Komunikasi Inklusif Berbasis Budaya di Era Transformasi Digital,” dan menjadi wadah strategis yang mempertemukan ratusan dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia. SILAT APIK kali ini juga semakin istimewa dengan kehadiran peserta internasional, di antaranya dari Changchun University dan Nanjing Normal University, Tiongkok.
Acara ini tak hanya menghadirkan seminar nasional, lokakarya, parade budaya, dan call for paper, tetapi juga kompetisi antarfakultas yang menilai kontribusi prodi dalam bidang digitalisasi, media, serta aktivitas akademik dan sosial.
IKOM UMSIDA Sabet Dua Gelar Juara 1

Di tengah persaingan ketat antarprodi Ikom PTMA se-Indonesia, Ikom Umsida tampil luar biasa dengan meraih:
- Juara 1 Website Terbaik
- Juara 1 Pengabdian Masyarakat Terbanyak
Capaian ini disambut dengan penuh haru dan rasa bangga oleh seluruh civitas akademika. Kepala Program Studi (Kaprodi) Ikom Umsida, Nur Maghfirah Aesthetika MmedKom, bahkan mengungkapkan bahwa kemenangan ini merupakan momen yang tidak terlupakan.
“Perasaan saya jelas senang, bangga, kaget. Apalagi pas diumumkan juara satu, saya benar-benar nggak nyangka. Pas juara tiga dan dua disebut, bukan nama kita, saya sempat lemas. Eh, ternyata juara satu malah kita! Saya sampai loncat ke depan saking senangnya,” ucapnya.
Baaca juga: Tunjukkan Kreativitas Budaya dan Digitalisasi, Mahasiswa Ikom Umsida Borong Juara di SILAT APIK PTMA 2025
Jurnalis Mahasiswa Jadi Motor Kemenangan Website
Menurut Kaprodi, penghargaan Juara 1 Website Terbaik tidak lepas dari kontribusi luar biasa tim jurnalis Ikom, yang secara konsisten mengelola situs web resmi program studi. Mereka rutin menyajikan informasi seputar kegiatan akademik, prestasi, serta opini mahasiswa, dll.
“Saya tahu banget website IKOM itu selalu update, karena ada jurnalis super duper oke, dibantu sama tim Minkom. Jadi saya sudah percaya diri dari awal untuk kategori website,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya pencapaian institusi, tetapi juga bukti nyata kemampuan mahasiswa dalam dunia jurnalistik digital. Ia bahkan menyebut penghargaan ini sebagai hadiah untuk seluruh tim jurnalis prodi.
“Hadiah ini buat mereka tim jurnalis kita yang luar biasa. Tanpa mereka, website ini nggak akan hidup seperti sekarang,” tambahnya.
Kemenangan Tak Terduga “Juara 1 Pengmas Terbanyak”
Berbeda dengan kategori website yang sudah diprediksi, kemenangan Juara 1 Pengabdian Masyarakat Terbanyak, justru datang sebagai kejutan. Penilaian didasarkan pada data pengabdian masyarakat yang tercatat dan terverifikasi di portal SINTA. Hal ini mencerminkan kontribusi riil dosen dan mahasiswa dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya aspek pengabdian pada masyarakat.
“Jujur, saya nggak tahu jumlah pengmas kita itu berapa. Penilaiannya dari SINTA, dan lawan kita itu kampus-kampus besar. Jadi saya nggak berekspektasi tinggi. Tapi alhamdulillah, malah kita yang juara satu,” ujar Kaprodi dengan penuh rasa syukur.
Persiapan, Strategi, dan Kolaborasi Tim

Menjelang acara, Kaprodi Ikom Umsida mencium tanda-tanda adanya penilaian kompetisi prodi setelah panitia meminta data aktivitas media digital masing-masing kampus.
“Langsung saya kumpulkan tim Minkom. Kita evaluasi media sosial dan web. Ternyata benar web dan medsos dipisah penilaiannya. Kalau medsos, saya sempat pesimis karena followers belum terlalu banyak. Tapi untuk web? Saya yakin banget!” tuturnya.
Kemenangan ini menjadi bukti pentingnya kolaborasi lintas tim antara jurnalis dan Minkom Umsida
Lihat juga: MOU antara Umsida dan Pengadilan Agama Sidoarjo: Sinergi dalam Pengembangan Pendidikan Hukum
Dorongan dan Harapan untuk Mahasiswa Ikom
Tidak berhenti di prestasi, Kaprodi juga menyampaikan harapan agar pencapaian ini menjadi pelecut semangat mahasiswa dalam berkarya dan berkompetisi.
“Event seperti ini bikin mahasiswa tahu saingan mereka di luar sana seperti apa. Jangan sampai hanya nyaman di lingkungan kampus. Dunia kerja itu dinamis dan kompetitif. Maka dari itu, dari semester satu, harus sudah melatih skill” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa ajang seperti SILAT APIK menjadi ruang belajar yang penting, bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk menilai diri, bertukar ilmu, dan memperluas jaringan.
Komitmen untuk Terus Maju dan Berinovasi
Prestasi Ikom Umsida di SILAT APIK PTMA 2025 bukan sekadar kemenangan seremonial. Lebih dari itu, ia menjadi cerminan dari semangat inovasi, kolaborasi, dan kerja keras yang selama ini terus dibangun oleh dosen dan mahasiswa.
Dengan modal dua Juara 1 ini, Ikom Umsida semakin percaya diri untuk melangkah ke level yang lebih tinggi. Prodi ini bertekad untuk terus memperkuat praktik komunikasi berbasis budaya, teknologi, dan pengabdian sosial di era digital.
“Kita jadi tahu, kita ini ada di level mana. Dan itu penting. Karena kita harus terus berkembang, bukan hanya di Jawa Timur, tapi juga di tingkat nasional dan global,” tutup Nur Maghfirah Aesthetika MMedKom.
Penulis: Salwa Rizky Awalya