Ikom.umsida.ac.id – Bagi sebagian besar mahasiswa, tugas akhir (TA) seringkali menjadi momok yang menakutkan. Tekanan untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas, ketidakpastian arah penelitian, dan tenggat waktu yang mendekat membuat banyak mahasiswa merasa terbebani. Namun, jika dipandang dari perspektif yang berbeda, tugas akhir bukanlah titik akhir, melainkan sebuah peluang untuk berkembang.
Mahasiswa bisa mengubah stres menjadi motivasi dan menjadikan tugas akhir sebagai jembatan untuk meraih prestasi dan pengalaman yang lebih luas.
Di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida), mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir memiliki kesempatan untuk menerbitkan karya mereka dalam jurnal yang akan dipublikasikan di SINTA.
Dengan kesempatan ini, mahasiswa tidak hanya menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan yang terakreditasi secara nasional.
Baca juga: Mitos atau Fakta: Kenali Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Kenapa Tugas Akhir Itu “Menyeramkan”?
TA sering dianggap sebagai beban berat yang harus dipikul mahasiswa. Rasa cemas mengenai kemampuan, tenggat waktu, dan ketidakpastian sering kali membuat mahasiswa merasa tertekan.

“Tugas akhir itu menyeramkan” adalah kalimat yang kerap terdengar, terutama ketika mahasiswa harus menghadapi berbagai tantangan, dari pengumpulan data hingga penulisan yang harus sesuai dengan kaidah ilmiah.
Namun, perasaan ini sering kali muncul karena mahasiswa belum mempersiapkan diri dengan baik atau tidak mengetahui bahwa tugas akhir juga merupakan kesempatan untuk mengasah keterampilan manajerial dan akademik.
Salah satu cara untuk mengatasi stres ini adalah dengan memahami bahwa proses menulis TA adalah bagian dari perjalanan belajar yang akan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan.
TA di Prodi Ikom Umsida tidak hanya sekadar menyelesaikan studi, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan dunia akademik dengan dunia profesional.
Dengan kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal yang terakreditasi SINTA, mahasiswa memiliki peluang untuk memaparkan pemikiran dan hasil penelitian mereka kepada publik secara lebih luas.
Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga berpartisipasi dalam perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
Lebih dari sekadar menyusun laporan penelitian, mereka belajar mengelola proyek, mengatur waktu, dan menyusun hasil penelitian yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan begitu, tugas akhir dapat dipandang sebagai peluang untuk menambah kontribusi nyata kepada masyarakat dan dunia ilmu pengetahuan.
Lihat juga: Mencari Akar di Era Global: Apakah Gen Z Mengalami Krisis Identitas Budaya?
Strategi Mengelola Stres: Time Management dan Dukungan Sosial
Mengelola stres saat mengerjakan tugas akhir memerlukan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang paling efektif adalah manajemen waktu.

Membuat jadwal yang realistis dan memprioritaskan pekerjaan dapat mengurangi perasaan terburu-buru.
Hal ini membantu mahasiswa fokus pada setiap tahap penelitian tanpa merasa tertekan oleh deadline yang semakin mendekat.
Selain itu, membangun support system juga sangat penting. Teman-teman, keluarga, dan dosen pembimbing yang mendukung bisa menjadi pendorong semangat dalam menghadapi tantangan.
Mahasiswa yang aktif berdiskusi dengan teman atau dosen pembimbing cenderung merasa lebih tenang dan siap menghadapi tantangan.
Journaling, atau menulis jurnal harian juga dapat menjadi cara efektif untuk merefleksikan perasaan dan melacak perkembangan tugas akhir.
Dengan menulis setiap pencapaian kecil, mahasiswa dapat melihat kemajuan yang telah dicapai, yang pada akhirnya membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Banyak mahasiswa yang berhasil mengatasi stres dan mencapai kesuksesan dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
Seruan untuk Kampus dan Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing juga memainkan peran yang sangat penting dalam mengurangi stres mahasiswa.
Bimbingan yang jelas dan penuh dukungan dapat membantu mahasiswa merasa lebih percaya diri dan fokus pada tujuan mereka.
Mahasiswa harus melihat bimbingan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan sekadar kewajiban yang harus dilalui.
Dengan perubahan perspektif dan strategi yang tepat, tugas akhir tidak lagi menjadi sumber stres, tetapi peluang untuk berkembang dan berkontribusi pada dunia akademik dan profesional.
Bagi mahasiswa Prodi Ikom Umsida, kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di SINTA adalah bukti bahwa tugas akhir bisa menjadi langkah awal yang penuh makna dalam perjalanan karir mereka.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah