Optimalisasi Capaian Penghimpunan : Manajer Departemen PCE Tekankan Bekerja dengan 4 Disiplin Eksekusi

Ikom.umsida.ac.id – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) sebagai lembaga zakat nasional terus bergerak dinamis dalam mencapai target penghimpunan donasi bulanan. Dalam upaya mengoptimalkan capaian tersebut, Departemen Partnership, Corporate, dan Event (PCE) LMI, yang merupakan ujung tombak penghimpunan donasi dari berbagai sumber, kembali memperkuat strategi internalnya.

Manajer Departemen PCE, Iqbal Muharrom, menekankan pentingnya bekerja dengan kerangka 4 Disiplin Eksekusi (4DE) dalam sebuah sesi briefing tim. Konsep ini diyakini mampu membantu seluruh elemen departemen untuk bekerja lebih efisien, terarah, dan fokus pada target yang telah ditetapkan.

Briefing ini berlangsung pada siang hari, 26 Agustus 2025, bertempat di ruang rapat lantai 3 kantor pusat LMI, Surabaya. Pertemuan ini dihadiri oleh para amil, yakni David Prasetyo dan Hadi, serta dua peserta magang, Syahmi dan Jihan.

Latar belakang digelarnya briefing ini adalah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemahaman mengenai cara bekerja yang efektif demi tercapainya target penghimpunan, sekaligus membekali para pekerja dengan kemampuan analisis kinerja mandiri sebagai dasar evaluasi dan penyusunan langkah kerja berikutnya.

Baca juga: Mahasiswa Umsida Paparkan Capaian Magang di Middle Presentation LMI

Pentingnya Eksekusi yang Terukur dan Terstruktur

Dalam pemaparannya, Iqbal Muharrom secara tegas menggarisbawahi bahwa pencapaian target bukan sekadar harapan, melainkan hasil dari eksekusi yang disiplin dan terstruktur. Ia memperkenalkan 4DE sebagai kerangka kerja wajib yang harus diadopsi oleh tim PCE.

“Kita harus keluar dari pola kerja reaktif dan beralih ke pola kerja proaktif yang terukur. Empat Disiplin Eksekusi adalah kompas kita,” ujar Iqbal dengan nada penuh penekanan.

Lihat juga: Academic Global Outing International FBHIS Umsida di USIM

4 Disiplin Eksekusi ini, menurutnya, bukan hanya sekadar teori manajemen, tetapi panduan nyata yang harus diterapkan dalam keseharian tim kerja. Dengan fokus pada empat pilar utama, metode ini diyakini mampu menggerakkan tim menuju Wildly Important Goal (WIG), yakni target utama yang ingin dicapai organisasi.

Empat Pilar Utama dalam 4 Disiplin Eksekusi

Inti dari 4DE yang ditekankan oleh Iqbal meliputi empat pilar utama yang saling terhubung.

Pilar pertama adalah Penentuan Target yang Jelas (Focus on the Wildly Important), yaitu angka penghimpunan yang harus dicapai dalam periode tertentu. Target ini tidak hanya menjadi angka statistik, tetapi simbol komitmen seluruh anggota tim terhadap tujuan bersama.

Target harus spesifik, terukur, realistis, dan dipahami bersama sebagai prioritas utama.Pilar kedua adalah Langkah-Langkah Terencana (Act on the Lead Measures). Pilar ini mencakup perencanaan detail seperti daftar perusahaan mitra, program donasi yang sedang dijalankan, hingga proposal mana yang akan diajukan dalam waktu dekat.

“Rencana kita harus detail, mulai dari identifikasi prospek hingga jadwal follow-up. Jangan sampai ada waktu yang terbuang karena ketidakjelasan,” tegas Iqbal dalam arahannya.

Mendorong Kolaborasi dan Analisis Kinerja Mandiri
Sumber: Istimewa

Penguatan tim dan peningkatan akuntabilitas individu menjadi fokus dalam dua disiplin eksekusi berikutnya.

Pilar ketiga, yakni Kerja Sama Tim dan Individu dalam Memantau Dashboard, menekankan pentingnya keterlibatan aktif setiap anggota dalam proses pemantauan target. Iqbal menjelaskan bahwa dashboard pencapaian bukan hanya alat pelaporan, melainkan papan skor yang menggambarkan performa tim secara real-time.

“Dashboard bukan sekadar laporan angka, tapi alat ukur komitmen dan semangat tim. Setiap individu harus merasa memiliki atas capaian itu,” tambahnya.

Dengan pemantauan yang rutin, setiap anggota diharapkan mampu melakukan evaluasi diri, mengambil keputusan taktis secara mandiri, dan berkontribusi terhadap solusi ketika terdapat kendala di lapangan.

Pendekatan ini sejalan dengan upaya LMI membangun budaya kerja yang adaptif, tangguh, dan berorientasi hasil.

Evaluasi Progress dan Penyusunan Strategi ke Depan

Sebagai penutup sesi, Iqbal menekankan pilar keempat, yakni Monitoring dan Evaluasi Rutin (Create a Cadence of Accountability). Pilar ini menuntut adanya pertemuan berkala yang tidak hanya bersifat pelaporan, tetapi juga menjadi wadah refleksi dan perbaikan strategi.

Dalam sesi ini, Iqbal meminta setiap anggota untuk memaparkan progres penghimpunan dari awal bulan Agustus hingga 26 Agustus 2025. Langkah ini bukan dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk menelusuri akar masalah dan menemukan solusi bersama.

David Prasetyo dan Hadi, sebagai amil lapangan, turut menjelaskan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalin kerja sama dengan mitra donatur serta dinamika yang terjadi di lapangan. Sementara itu, Syahmi dan Jihan, peserta magang, juga diberikan ruang untuk menyampaikan pandangan mereka dari perspektif generasi muda yang membawa ide segar dalam pendekatan komunikasi dan pengelolaan donasi digital.

Diskusi yang berlangsung selama lebih dari satu jam ini menghasilkan sejumlah catatan penting. Salah satunya adalah penyusunan rencana aksi konkret untuk sisa akhir bulan Agustus hingga awal September, meliputi pembaruan daftar calon mitra potensial, evaluasi efektivitas event yang telah dilakukan, serta penyesuaian strategi publikasi di media sosial untuk menarik lebih banyak donatur.

Harapan dan Komitmen ke Depan

Iqbal Muharrom berharap, dengan penerapan 4 Disiplin Eksekusi secara konsisten, Departemen PCE tidak hanya sekadar mencapai target penghimpunan, tetapi juga melampaui ekspektasi lembaga. Ia menekankan bahwa keberhasilan sejati terletak pada disiplin, kolaborasi, dan komitmen bersama untuk terus belajar serta beradaptasi.

“Efektivitas bukan hanya tentang kecepatan, tapi juga tentang ketepatan. Dengan 4DE, kita memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah langkah yang benar dan membawa kita lebih dekat pada Wildly Important Goal kita,” tutup Iqbal.

Dengan semangat baru yang ditanamkan melalui sesi briefing tersebut, tim PCE LMI kini memiliki arah yang lebih jelas dan sistem kerja yang lebih solid. Target penghimpunan LMI yang bersifat monumental membutuhkan tim yang bekerja secara monumental pula berlandaskan disiplin, sinergi, dan tekad yang kuat untuk terus menebar manfaat bagi umat.

Penulis: Syahmi Safaras

Penyuntinng: Salwa Rizky Awalya

 

Berita Terkini

Mahasiswa Umsida Paparkan Capaian Magang di Middle Presentation LMI
03/10/2025By
Mahasiswa Magang PBL PT. Semanggi Digital Indonesia Melakukan Monev Rutin dengan DPL serta Direktur Utama
03/10/2025By
Mahasiswa Ikom Umsida Terapkan Teori Perkuliahan dalam Produksi Konten Media di Metrotoday
01/10/2025By
Mahasiswa Magang Umsida Dokumentasikan Produk Jamur Crispy Kinoko Farm di PT Otak Kanan
30/09/2025By
Bahasa Gaul: Cara Gen Z Menciptakan Dunia Komunikasi Baru
30/09/2025By
Ikom Umsida Suguhkan Drama Musikal Ikom Mbois Keliling Indonesia di Fortama 2025
28/09/2025By
Magang di Metro Media, Mahasiswa Ikom Umsida Belajar Liputan Lalu Lintas dan Kisah Mistis
25/09/2025By
Magang di Intro Wisata: Mahasiswa Ilmu Komunikasi Asah Potensi dan Kreativitas
24/09/2025By

Prestasi

Mahasiswa Ikom Umsida Raih Juara 2 di AEF 2025, Fotografi Human Interest Jadi Sorotan
06/03/2025By
Sempat Vakum 2 tahun, Cinthya Sabet Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
04/03/2025By
Tekuni olahraga Bulu Tangkis: ini Kisah Mardi Lukas
17/11/2024By
Ukir Prestasi pada Kompetisi Internasional, Nanda Novarina: “Jangan Takut Mencoba”
01/11/2024By
Selesaikan studi selama 3,5 tahun sekaligus menjadi mahasiswa berprestasi.
07/07/2024By
Lulusan Terbaik Prodi Ilmu Komunikasi, Cetak Generasi Penuh Talenta
01/07/2024By
Mahasiswa Ikom Umsida Unjuk Bakat pada FBHIS Fest 2024
01/07/2024By
ikom umsida
Melampaui Batas : Mahasiswa Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
02/03/2024By

Nur Maghfirah A., M.Med.Kom

Nama:

Tanggal Lahir

Scholar:

OJS:

Scopus:

 

This will close in 20 seconds