Ikom.umsida.ac.id – Ramadhan bukan hanya bulan yang penuh keberkahan, namun juga menyimpan satu malam istimewa yang dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia, yaitu Lailatul Qadar.
Malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan ini memiliki nilai ibadah yang luar biasa dan menjadi kesempatan langka untuk memperoleh rahmat serta limpahan rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itu, banyak orang yang mengkhususkan diri dalam ibadah dan memperbanyak doa untuk menyambut malam penuh keagungan ini.
Apa Itu Lailatul Qadar?
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan, di mana Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Malam ini memiliki keistimewaan yang luar biasa, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Qadr:

“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan .
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya:
“ Barang siapa yang melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu .” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemuliaan malam ini tidak hanya dilihat dari turunnya Al-Qur’an, tetapi juga karena malam tersebut penuh dengan ketenangan hingga terbitnya fajar. Para malaikat turun membawa keberkahan, sehingga suasana malam ini begitu tenang dan penuh ketentraman bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Baca juga: Makna Nuzulul Quran: Cahaya Ilahi di Bulan Ramadhan
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Meskipun waktu pastinya dirahasiakan, banyak ulama yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan, khususnya malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Beberapa tanda yang sering dikaitkan dengan malam istimewa ini antara lain:
1. Suasana malam yang tenang dan damai – Tidak ada hembusan angin kencang, tidak terlalu panas maupun dingin, serta terasa penuh ketenangan.
2. Udara yang sejuk – Malam terasa lebih nyaman dibandingkan malam-malam lainnya.
3. Cahaya matahari pagi yang berbeda – Sinar matahari keesokan paginya tampak lebih lembut dan tidak menyilaukan.
4. Ketenangan hati bagi orang yang beribadah – Banyak yang merasakan ketenangan batin yang luar biasa saat beribadah di malam ini.
Karena tanda-tandanya yang tidak selalu tampak jelas, umat Islam dianjurkan untuk terus meningkatkan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan agar tidak melewatkan kesempatan besar ini.
Amalan yang menghamparkan Saat Lailatul Qadar

Momen Lailatul Qadar adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa amalan yang dianjurkan antara lain:
• Salat malam atau qiyamul lail – Salat tahajud menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar.
• Membaca dan memikirkan Al-Qur’an – Tidak hanya membaca, tetapi juga memahami maknanya dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
• Berdzikir dan beristighfar – Memohon ampunan kepada Allah SWT dengan dzikir dan istighfar yang ikhlas.
• Memperbanyak doa – Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus yang sangat dianjurkan untuk dibaca di malam Lailatul Qadar:
“Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘anni”
(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.)
• Bersedekah dan melakukan bantuan – Memberikan bantuan kepada sesama, baik bentuk dalam harta, tenaga, atau doa.
Lihat juga : Asuransi Mutual di Indonesia: Idealitas yang Masih Jauh dari Realitas
Relevansi Lailatul Qadar di Era Digital
Di tengah kesibukan dunia digital dan arus informasi yang begitu cepat, momen Lailatul Qadar bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan membatasi penggunaan teknologi demi lebih fokus pada ibadah. Ramadhan bisa menjadi kesempatan untuk “detox” dari media sosial dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih bermanfaat.
Menariknya, tren digital selama Ramadhan menunjukkan peningkatan dalam pencarian konten keagamaan. Berdasarkan laporan Google Trends, pencarian terkait “Lailatul Qadar” dan “doa malam Lailatul Qadar” meningkat tajam selama bulan suci ini. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mencari inspirasi dan informasi spiritual di dunia digital.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, misalnya, dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pesan positif dan mengajak orang lain untuk meningkatkan ibadah. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
• Membuat infografis atau video pendek yang menjelaskan tanda-tanda Lailatul Qadar dan amalan yang dianjurkan.
• Menulis artikel atau blog yang membahas pengalaman pribadi dalam mencari Lailatul Qadar, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
• Membagikan kutipan ayat Al-Qur’an dan hadis yang menginspirasi di media sosial untuk mengingatkan sesama tentang pentingnya ibadah.
• Menggalang dana secara online untuk membantu mereka yang membutuhkan, sehingga semangat berbagi dan kepedulian semakin meningkat. Membuat podcast atau video dakwah singkat yang berisi renungan Ramadhan agar lebih banyak orang yang mendapatkan manfaat
Penulis: Salwa Rizky Awalya