Ikom.umsida.ac.id – Aprilia Ayu, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berhasil menorehkan prestasi di ajang ASEAN Universities Exhibition Forum (AEF) 2025 yang berlangsung di University Utara Malaysia (UUM).
Aprilia meraih juara 2 First Runner-Up Excellent Award dalam kompetisi SDG Challenge ASEAN Student Mobility Programme.
Baca juga: Sempat Vakum 2 tahun, Cinthya Sabet Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Umsida Berprestasi di Malaysia
Dalam ajang ini, Aprilia mengikuti kategori lomba Young Speaker Contest dan mengangkat tema kepemimpinan remaja masjid di lingkungan tempat tinggalnya.
Ia menyoroti pentingnya peran pemuda masjid dalam membangun Indonesia Emas 2045 melalui kepemimpinan progresif yang berkontribusi dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan keadilan sosial.
“Saya melihat zaman sekarang banyak anak muda yang mulai tergeser cara kepemimpinannya, terutama dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkap Aprilia.
Lebih lanjut, ia menyatakan ketertarikannya terhadap peran remaja masjid dalam membangun karakter generasi muda.
“Saya mengambil topik ini karena merasa tertarik dengan kepemimpinan yang ada dalam remaja masjid di tempat tinggal saya,” tambahnya.
Lihat juga: Mahasiswa Ikom Umsida Ikuti Launching PFmuda 2025: Ciptakan Inovasi Sosial Berkelanjutan
Mengusung Keunikan dalam Lomba Fotografi
Selain Young Speaker Contest, Aprilia juga mengikuti kompetisi fotografi yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara AEF 2025.
Dalam lomba ini, ia berhasil meraih juara 2 setelah menangkap momen seorang pengemis yang sedang meminta-minta dalam suasana bazar makanan khas Malaysia.
Berbeda dengan peserta lain yang lebih banyak mengangkat tema kebersamaan, Aprilia memilih pendekatan berbeda dengan mengabadikan sisi human interest dalam potretnya.
“Teman-teman banyak yang mengambil tema tentang kebersamaan, saya ingin memunculkan ide dengan sesuatu yang berbeda. Ketika saya melihat seorang pengemis, saya langsung mengambil gambar,” ujarnya.
Namun, mendapatkan foto yang sempurna bukanlah hal yang mudah. Aprilia harus mencari sudut yang tepat agar foto dapat menyampaikan cerita yang kuat.
Ia berulang kali mengambil beberapa gambar dari berbagai sudut dan pencahayaan sebelum akhirnya menemukan hasil yang diinginkan. Selain itu, ia juga harus bersabar menunggu momen yang paling menggambarkan emosi sang subjek foto.

“Tantangan terbesarnya adalah menangkap ekspresi yang benar-benar berbicara. Saya harus menunggu momen di mana ekspresi wajah pengemis tersebut bisa menyampaikan pesan yang kuat kepada penonton,” jelasnya.
Untuk memperkuat pesan dalam fotonya, Aprilia melakukan proses editing dengan menambahkan efek monokrom agar tampilan lebih dramatis dan emosional.
“Saya edit gambar dengan menambahkan warna monokrom agar terlihat lebih jelas. Dari gambar tersebut, orang bisa menangkap cerita yang ingin saya sampaikan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan narasi menarik pada karyanya yang berjudul “Wisdom Reversed”.
Dalam keterangan fotonya, ia menulis: This photograph is a call for a more inclusive society—one where every individual, regardless of age, has something valuable to contribute. True equality means recognizing that knowledge is not exclusive to one group but is meant to be shared, appreciated, and continuously redefined.
Kebanggaan Civitas Akademika Umsida
Keberhasilan Aprilia dalam ajang internasional ini mendapat apresiasi dari civitas akademika Umsida. Prestasi yang diraihnya tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi universitas dan Indonesia di kancah internasional.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Umsida mampu bersaing di tingkat ASEAN dan memiliki daya saing global. Kami bangga dengan pencapaian Aprilia Ayu.
Selain berkompetisi dalam lomba akademik dan fotografi, Aprilia bersama tim dari Indonesia juga turut serta dalam pertunjukan budaya dengan menampilkan tarian khas yang diiringi lagu Wonderful Indonesia.
Partisipasi ini menunjukkan bagaimana mahasiswa Indonesia mampu memperkenalkan budaya lokal di kancah internasional.
Dengan capaian luar biasa ini, Aprilia berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berani berkompetisi dan berkontribusi di tingkat global.
Ia menegaskan pentingnya bagi generasi muda untuk memanfaatkan bonus demografi guna menciptakan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.
Generasi muda harus mengambil peran aktif dalam perubahan, dan harus bisa memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk berkembang dan membawa nama baik Indonesia Universitas dan Indonesia.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah