Ikom.umsida.ac.id – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) sedang menjalani pengalaman magang di Metro Media, yang memberikan kesempatan langsung untuk terlibat dalam dunia jurnalisme. Magang ini memberi mereka wawasan penting tentang bagaimana melakukan liputan berita dengan profesionalisme dan ketelitian, serta bagaimana menyampaikan informasi yang akurat dan menarik.
Salah satu tugas magang yang diberikan adalah liputan langsung di dua lokasi berbeda, yang masing-masing memiliki tantangan dan karakteristik yang unik.
Mulai dari kemacetan panjang di Simpang Empat Legundi, Gresik, dan misteri di Pabrik Tenun Tanggulangin, Sidoarjo.
Kedua liputan ini menggali isu infrastruktur lalu lintas serta kisah misteri yang berhubungan dengan sejarah dan kepercayaan masyarakat setempat.
Melalui liputan ini, mahasiswa Ikom bisa mengasah keterampilan jurnalisme mereka dalam mengatasi keberagaman tema dan gaya penulisan.
Liputan Kemacetan di Simpang Empat Legundi, Gresik
Pada Jumat, (19/09/2025), dua mahasiswa magang, Amelia dan Ervin Restu, diberi tugas untuk meliput kemacetan panjang di Simpang Empat Legundi, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Kawasan ini terkenal dengan kemacetan parah, yang sering kali mengganggu perjalanan banyak pengendara, terutama pada jam sibuk.

Amelia menjelaskan, “Meliput kemacetan di sini mengajarkan saya untuk memahami akar masalah secara lebih mendalam, seperti faktor penyebab kemacetan dan dampaknya bagi masyarakat sekitar.”
Ervin menambahkan, “Kami melakukan wawancara dengan pengendara yang terjebak kemacetan untuk menggali lebih dalam tentangbagaimana perasaan mereka dan masukan untuk pemerintah mengatasi kemacetan ini.”
Melalui liputan ini, mahasiswa belajar untuk mengumpulkan data lapangan, menganalisis situasi, dan menyusun laporan yang jelas.
Mereka juga belajar bagaimana menghadapi narasumber dengan bijaksana dan menjaga agar berita yang disampaikan tetap objektif.
Liputan ini mengajarkan mereka pentingnya memahami permasalahan yang lebih besar daripada hanya melihatnya sebagai insiden harian.
Kemacetan ini mempengaruhi berbagai sektor, dari efisiensi waktu hingga dampaknya terhadap perekonomian dan kesehatan masyarakat.
Lihat juga: Mahasiswa Ikom Umsida Belajar Kelola Media Sosial Metro Today
Misteri Pabrik Tenun Tanggulangin, Sidoarjo
Setelah meliput kemacetan, mahasiswa magang melanjutkan liputan mereka ke Pabrik Tenun Tanggulangin, Sidoarjo, yang terkenal tidak hanya karena produk tenunnya yang legendaris, tetapi juga karena cerita-cerita mistis yang berkembang di masyarakat sekitar.
Pabrik ini dianggap sebagai saksi bisu masa lalu yang menyimpan banyak misteri.
Pada (19/09/2025), Ana Sofiana, seorang mahasiswa lain yang terlibat dalam liputan ini, menggali lebih dalam mengenai kisah-kisah mistis yang dipercaya oleh warga sekitar.

Ana mengungkapkan, “Liputan ini mengajarkan saya untuk tetap profesional dalam mengolah cerita yang bersifat subjektif, seperti kisah misteri, tetapi tetap menghormati kepercayaan dan persepsi lokal. Proses ini memerlukan keseimbangan antara fakta dan elemen emosional.”
Dalam liputan ini, Ana juga menggali cerita tentang bagaimana pabrik tenun yang telah beroperasi lama ini dilanda berbagai kejadian aneh, yang dianggap berhubungan dengan sejarah pabrik tersebut.
Meskipun demikian, Ana belajar untuk menjaga kredibilitas sumber dan tidak terjebak dalam sensasionalisme saat menulis berita dengan tema seperti ini.
Liputan mistis ini memberikan pengalaman penting bagi Ana tentang bagaimana memanfaatkan elemen visual, seperti foto-foto tempat yang terlihat usang dan sepi, untuk mendukung cerita yang disampaikan.
Keterampilan ini sangat berguna dalam jurnalisme yang menangani tema-tema yang melibatkan kepercayaan dan cerita lokal.
Menghadapi Beragam Tema dalam Jurnalisme: Pelajaran Berharga untuk Mahasiswa
Melalui dua liputan yang sangat berbeda ini, mahasiswa Ikom Umsida mendapat banyak pelajaran berharga, terutama dalam menghadapi keberagaman tema dan tantangan lapangan.
Dari liputan lalu lintas yang memerlukan analisis dan pemahaman situasi sosial, hingga liputan horor yang melibatkan sensitifitas terhadap kepercayaan lokal, keduanya membantu mahasiswa untuk menyusun berita yang baik dan profesional.
Amelia dan Ervin mengungkapkan bahwa konsistensi dalam mencari data dan wawancara dengan narasumber yang kredibel menjadi kunci utama dalam membuat liputan yang valid dan informatif.
Sementara Ana menambahkan, “Meliput cerita yang melibatkan mistis membutuhkan pendekatan yang berbeda. Tetapi, tetap penting untuk menyampaikan cerita dengan cara yang dapat diterima secara objektif oleh pembaca.”
Melalui pengalaman magang ini, mahasiswa Ikom Umsida tidak hanya belajar teori komunikasi di ruang kelas, tetapi juga terjun langsung ke lapangan dengan tantangan nyata dalam dunia jurnalisme.
Liputan lalu lintas dan horor yang mereka lakukan mengajarkan mereka pentingnya melakukan riset mendalam, berinteraksi dengan narasumber secara bijaksana, dan mengembangkan kemampuan menulis yang relevan untuk berbagai topik.
Dengan pengalaman ini, mereka semakin siap untuk menghadapi dunia profesional dalam bidang media dan komunikasi.
Penulis: Elfira Armilia
Penyunting: Indah Nurul Ainiyah