Ikom.umsida.ac.id – Banyak yang mengira masa kuliah identik dengan empat tahun penuh perjuangan, namun di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mahasiswa punya peluang lulus dalam waktu 3,5 tahun. Kedengarannya singkat, tapi di balik waktu tempuh yang efisien itu, ada strategi belajar, manajemen waktu, dan kesiapan mental yang perlu dimiliki sejak awal.
3,5 Tahun Lulus? Siap Mental, Bukan Cuma Skripsi
Program percepatan ini bukan sistem “instan”, tetapi hasil dari kurikulum yang dirancang fleksibel dan padat isi. Mahasiswa diberi keleluasaan mengambil mata kuliah tambahan, memanfaatkan semester pendek, serta diarahkan agar bisa menyusun tugas akhir lebih awal.
Namun, cepat lulus saja tidak cukup. Di tengah dunia kerja yang semakin kompetitif, mahasiswa ditantang untuk lebih siap lebih cepat, bukan hanya sekadar mengantongi ijazah.
Lulus lebih awal bisa menjadi keunggulan, tetapi hanya jika diiringi dengan kematangan dalam berpikir dan bertindak. Mahasiswa harus mampu mengatur waktu antara tugas kuliah, kegiatan organisasi, dan pengembangan diri.
Kesibukan di kampus bukan alasan untuk menunda persiapan karier. Justru, semakin awal memulai, semakin besar peluang bersaing di dunia profesional setelah wisuda.
Baca juga: Persiapan Seminar Hasil Tugas Akhir: Pahami 4 Strategi yang Tepat!
Siapkan Diri Sejak Semester Awal, Portofolio Bukan Sekadar IPK
Salah satu pendekatan unik yang diterapkan di Ikom Umsida adalah menanamkan kesadaran bahwa IPK tinggi saja tidak cukup. Mahasiswa perlu memiliki bukti keterampilan yang nyata, dan itulah pentingnya membangun portofolio sejak dini.

Portofolio ini bisa berupa hasil proyek tugas mata kuliah, video produksi, artikel jurnalistik, kampanye sosial media, hingga laporan riset sederhana.
Mahasiswa juga didorong untuk aktif mengikuti kegiatan praktikum dan proyek kolaboratif lintas mata kuliah. Ini tidak hanya membantu mereka memahami teori secara kontekstual, tetapi juga memperluas cakupan kemampuan teknis dan kreatif.
Saat proses seleksi kerja nanti, portofolio inilah yang akan menjadi pembeda di mata perekrut.
Selain itu, model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) semakin diintensifkan. Mahasiswa ditantang menyelesaikan tugas-tugas berbasis kasus nyata, yang bisa sekaligus dijadikan pengalaman kerja dalam skala kecil.
Hasil dari tugas-tugas ini dapat dikurasi dan digunakan dalam proses rekrutmen atau saat melamar magang.
Lebih dari sekadar bukti keterampilan, portofolio juga mencerminkan karakter mahasiswa. Apakah ia kreatif, konsisten, punya minat mendalam pada bidang tertentu, atau cenderung eksploratif. Semua ini adalah nilai tambah di mata industri.
Lihat juga: Prestasi Gemilang! Mahasiswi Ikom Umsida Juara di Kejuaraan Taekwondo Nasional
Dunia Kerja Tak Tunggu Wisuda, Bangun Relasi Lebih Dini
Cepat lulus berarti lebih cepat pula masuk ke dunia profesional. Tapi justru disitulah tantangannya. Mahasiswa perlu membangun jaringan dan koneksi profesional bahkan sebelum dinyatakan lulus.

Relasi ini bukan hanya sekadar kenalan, tapi bisa menjadi jalan terbukanya kesempatan kerja, informasi magang, atau kolaborasi proyek di masa depan.
Mahasiswa Ikom Umsida diajak aktif membangun jejaring melalui seminar, pelatihan eksternal, dan kegiatan komunitas.
Tak hanya itu, relasi dengan dosen dan alumni juga menjadi bagian penting dalam membangun reputasi akademik dan profesional. Menjaga komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar kampus bisa menjadi investasi jangka panjang.
Etika profesional juga perlu dilatih sejak dini. Mahasiswa yang terbiasa bersikap tanggung jawab, tepat waktu, dan kooperatif dalam proyek kelompok cenderung lebih siap saat harus menghadapi dunia kerja yang penuh tuntutan.
Lulus lebih awal hanya menguntungkan jika dibarengi dengan sikap dan kemampuan yang profesional. Menjadi bagian dari komunitas kampus yang aktif juga membantu mahasiswa lebih percaya diri dalam membangun citra personal.
Mereka belajar bagaimana mempresentasikan diri, berbicara di depan publik, dan menyampaikan ide dengan meyakinkan. Semua ini menjadi bekal penting untuk proses wawancara kerja dan lingkungan kerja nantinya.
Percepatan masa studi menjadi peluang besar jika dimanfaatkan secara strategis. Mahasiswa Ikom Umsida yang lulus dalam 3,5 tahun tidak hanya membawa gelar, tetapi juga bekal portofolio, pengalaman kerja, dan pemahaman profesional yang matang.
Dengan modal itu, mereka tak hanya siap bersaing mereka justru melangkah lebih awal. Lulus cepat bukan berarti buru-buru, melainkan tanda kesiapan. Saat sebagian masih berkutat dengan skripsi, mereka yang memanfaatkan waktu dengan bijak sudah melangkah ke tahap berikutnya: membangun karier sejak muda, dengan percaya diri.
Penulis: Firdan Isya Ghafiansyah
Editor: Indah Nurul Ainiyah