Ikom.umsida.ac.id – Mahasiswa magang Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) kembali menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan keterampilan jurnalistik melalui kegiatan liputan lapangan bersama Metro Media.
Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga kepekaan terhadap persoalan sosial yang terjadi di sekitar masyarakat Sidoarjo.
Dalam minggu pelaksanaan magang kali ini, tim mahasiswa fokus pada dua isu utama yang tengah ramai dibicarakan warga yaitu, proyek pelebaran jembatan Trosobo yang menimbulkan kemacetan panjang, serta kerusakan Jalan Arteri Porong yang membahayakan pengendara.
Intensif Liputan Isu Perkotaan di Sidoarjo

Liputan pertama dilakukan di kawasan Trosobo, Kecamatan Taman, di mana proyek pelebaran jembatan menyebabkan penutupan jalur Krian–Surabaya hingga akhir November.
Dalam pantauan mahasiswa, arus lalu lintas di lokasi tersebut tersendat parah pada jam-jam sibuk. Banyak kendaraan mengular panjang dan pengendara memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
Salah satu mahasiswa, Amelia, mengungkapkan bahwa pengalaman meliput langsung memberikan pemahaman baru tentang bagaimana pembangunan infrastruktur berdampak pada kehidupan masyarakat. Ia dan tim tidak hanya mengamati kondisi di lapangan, tetapi juga mewawancarai warga dan pengguna jalan untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih lengkap.
“Peliputan ini mengajarkan kami bahwa jurnalisme tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga memperhatikan pengalaman masyarakat yang merasakan dampaknya,” ujarnya. Amelia menambahkan bahwa proses ini membuka wawasan mengenai pentingnya objektivitas, empati, dan konteks sosial dalam pemberitaan.
Kerusakan Jalan Arteri Porong dan Respons Masyarakat

Liputan kedua dilakukan di Jalan Arteri Porong, salah satu akses utama yang kini mengalami kerusakan cukup parah. Aspal bergelombang dan berlubang membuat pengendara harus berhati-hati, terutama pada titik-titik yang kerap dilalui kendaraan berat. Warga sekitar mengungkapkan kekhawatiran terhadap keselamatan pengguna jalan dan berharap adanya perbaikan segera.
Elfira, salah satu anggota tim liputan, menilai pengalaman ini memperkuat kemampuan observasi dan pendekatan humanis dalam menulis berita. “Warga bukan hanya mengeluhkan kondisi jalan, tetapi juga risiko kecelakaan. Dari situ kami belajar pentingnya mengangkat isu publik dengan sudut pandang kemanusiaan tanpa mengurangi akurasi data,” jelasnya.
Melalui dua liputan tersebut, mahasiswa magang Ilkom Umsida membuktikan bahwa mereka mampu menjadi kontributor aktif dalam proses pemberitaan lokal. Tidak hanya menulis demi kebutuhan akademik, tetapi juga berupaya menyampaikan informasi yang memiliki nilai dan dampak bagi masyarakat.
Penulis: Ervin
Penyunting: Putri Mega Safithrih


















