Ikom.umsida.ac.id – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) semester 5, Mardi Lukas, menjadi salah satu sosok penting di balik prestasi IMEI Team dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025.
Ia menjelaskan bahwa IMEI terbagi menjadi dua divisi, yaitu technical dan non-technical.
Dirinya tergabung dalam non-technical bagian Creative Media, namun pada kompetisi KMHE kali ini ia juga dipercaya menjadi driver mobil listrik.
Motivasi Bergabung dengan IMEI
Ketertarikan Mardi untuk bergabung berangkat dari keinginannya mencari manfaat dan peluang prestasi.
Ia melihat IMEI Team kerap menorehkan kemenangan dan merasa organisasi ini dapat menjadi wadah pengembangan diri.
“Saya berpikir mungkin IMEI bisa menjadi salah satu wadah untuk saya bisa berprestasi, dan akhirnya tahun ini diizinkan untuk kita juara,” ungkapnya.
Baca juga: Himakom Umsida Resmi Dilantik, Siap Wujudkan Kepengurusan Kolaboratif dan Inspiratif
Proses dan Tantangan Menjadi Driver

Mardi menyebut proses menjadi driver tidak terlalu rumit. “Yang penting berat badan sesuai yang diharapkan tim saja,” katanya.
Namun, tantangan besar muncul saat latihan. Berbeda dengan kampus lain yang berlatih di halaman kampus atau sirkuit, IMEI harus latihan di kawasan MPP.
Mobil yang senyap dan berukuran kecil membuatnya hampir tertabrak kendaraan lain hingga empat kali.
Selain itu, ia harus menunda pulang kampung pada libur semester demi persiapan lomba dan membagi waktu untuk riset malam hari.
Lihat juga: Perkuat Jejaring Akademik: Esil University Hadir dalam International Guest Lecture FBHIS Umsida
Pengalaman Berlaga di KMHE
Mardi menyebut momen di KMHE sebagai pengalaman luar biasa. “Senang, karena itu pertama kalinya ngangkat trofi di bangku kuliah,” katanya.
IMEI yang merupakan tim dari kampus swasta harus bersaing dengan tim besar seperti Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Momen paling menegangkan terjadi saat race terakhir, ketika posisi IMEI turun dari top 1 dan dua tim lain masih ditahan nilainya. “Puji Tuhan kita dikasih kesempatan buat juara 2 itu.”
Kunci Keberhasilan dan Pembelajaran

Menurut Mardi, faktor terbesar keberhasilan tim adalah ibadah, keyakinan pada riset tim, serta dukungan kampus, orang tua, dan teman-teman.
Ia menambahkan bahwa komunikasi negosiasi dan komunikasi organisasi berperan besar dalam menjaga soliditas tim.
Pelajaran terpenting baginya adalah ketenangan diri dan saling percaya.
Rencana ke Depan dan Pesan untuk Mahasiswa
IMEI menargetkan kembali mengikuti kompetisi internasional di Qatar pada Januari mendatang.
Mardi menutup pesan, “Carilah organisasi yang bermanfaat dan baik untukmu, jangan fomo ikut organisasi yang justru merugikan diri sendiri.”
Penulis: Salwa Rizky Awalya


















