Ikom.umsida.ac.id – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) kembali mengadakan kegiatan Pelatihan ZISCO (Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Corporate Officer) sebagai upaya meningkatkan kemampuan serta profesionalitas para amil zakat di berbagai wilayah. Kegiatan ini diadakan di kantor pusat LMI Surabaya dan menjadi ajang pembelajaran langsung bagi mahasiswa magang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) , yaitu Devi dan Sasya , yang ikut berpartisipasi sebagai bagian dari tim dokumentasi.
Pelatihan untuk Meningkatkan Profesionalitas Amil Zakat
Pelatihan ZISCO ini diikuti oleh amil zakat dan rekan dari berbagai daerah yang memiliki semangat tinggi untuk memperdalam wawasan tentang tata kelola zakat serta strategi komunikasi sosial yang efektif.
Melalui kegiatan ini, LMI ingin mencetak para amil yang tidak hanya memahami nilai-nilai syariah, tetapi juga memiliki kemampuan profesional dalam mengelola program sosial berbasis modernitas dan transparansi.
Dalam sesi pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai materi penting, mulai dari dasar-dasar manajemen zakat , strategi pengumpulan dan pendistribusian dana , hingga pembekalan komunikasi efektif dengan para donatur .
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dalam suasana yang dinamis dan interaktif , terlihat dari antusiasme peserta yang aktif berdiskusi serta berbagi pengalaman di lapangan.
“Pelatihan ini menjadi wadah bagi kami untuk memperbarui pengetahuan tentang pengelolaan zakat yang profesional sekaligus memperkuat semangat berbagi manfaat bagi masyarakat,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Lihat juga: Mahasiswa Ikom Umsida Terapkan Manajemen PR di Introwisata
Kontribusi Mahasiswa Magang UMSIDA dalam Dokumentasi Kegiatan

Selain menjadi ajang peningkatan kapasitas amil, pelatihan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi dua mahasiswa magang Umsida, Devi dan Sasya, yang dipercaya menjadi bagian dari tim dokumentasi .
Mereka berperan penting dalam mengabadikan momen-momen penting selama kegiatan berlangsung, mulai dari pengambilan foto dan video, proses editing hasil dokumentasi, hingga publikasi konten ke media sosial resmi milik LMI.
“Menjadi bagian dari tim dokumentasi di pelatihan ZISCO ini membuat kami sadar bahwa di balik satu foto atau video yang diunggah, ada tanggung jawab besar untuk menyampaikan pesan kebaikan kepada masyarakat,” ungkap Sasya , salah satu mahasiswa magang Ilmu Komunikasi UMSIDA.
Melalui kegiatan ini, para siswa belajar bahwa dokumentasi bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga tentang kemampuan bercerita melalui visual (visual storytelling) yang mampu menginspirasi dan menggerakkan masyarakat.
Hasil dokumentasi mereka nantinya akan digunakan untuk publikasi resmi sekaligus menjadi arsip kegiatan LMI , yang menampilkan semangat peserta dalam menebar manfaat bagi sesama.
Lihat juga: Uji Kompetensi LSP: Langkah Nyata Umsida Siapkan Lulusan Siap Kerja
Belajar Tentang Komunikasi Sosial dan Publikasi Media
Tak henti-hentinya pada dokumentasi, Devi dan Sasya juga turut membantu tim humas LMI dalam proses publikasi hasil kegiatan. Mereka terlibat dalam penulisan caption media sosial , pengaturan jadwal unggahan konten , serta penyusunan laporan publikasi.
Melalui pengalaman ini, mereka memahami bahwa kerja sosial tidak hanya sebatas aksi di lapangan, tetapi juga bagaimana cara mengomunikasikan kebaikan agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
“Magang di LMI memberikan banyak pengalaman baru bagi kami. Kami belajar disiplin, tim kerja, dan bagaimana lembaga sosial membangun citra positif melalui media komunikasi,” tutur Devi .
Proses magang tersebut mengajarkan siswa pentingnya kepekaan sosial dan strategi komunikasi publik yang efektif, terutama dalam konteks lembaga sosial. Pengalaman ini juga menjadi bekal berharga bagi mereka untuk memahami bagaimana dunia kerja profesional menuntut kolaborasi, ketat, serta etika komunikasi yang kuat.
Sinergi Kampus dan Lembaga Sosial dalam Menumbuhkan Kepedulian
Kegiatan pelatihan ZISCO ini menjadi bukti nyata sinergi antara lembaga sosial dan dunia pendidikan . Kolaborasi antara LMI dan Umsida, membuka ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan, memahami nilai-nilai sosial, dan menumbuhkan karakter peduli.
Pelatihan ini bukan hanya wadah untuk menambah ilmu teknis, tetapi juga membentuk karakter sosial dan kepemimpinan. Mahasiswa yang terlibat dapat melihat bagaimana zakat dan infak tidak hanya berperan dalam aspek ibadah, tetapi juga menjadi instrumen pembangunan sosial yang mampu menggerakkan perubahan di masyarakat.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis empati, LMI terus berkomitmen mencetak amil zakat yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Melalui kegiatan seperti ini, LMI berharap generasi muda ikut berperan aktif dalam gerakan zakat nasional , serta menumbuhkan budaya peduli dan berbagi di kalangan masyarakat luas.
Menebar Manfaat Bersama untuk Umat
Semangat kolaborasi antara mahasiswa dan lembaga sosial menjadi pesan utama dalam kegiatan ini. Dengan dedikasi dan kerja sama yang solid, pelatihan ZISCO tidak hanya menghasilkan amil zakat profesional, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi generasi muda untuk turut menebar manfaat bagi umat .
LMI berkomitmen untuk terus membuka kesempatan magang dan pelatihan serupa di masa depan, agar semakin banyak mahasiswa yang dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memperluas wawasan mereka di bidang manajemen zakat dan komunikasi sosial.
Melalui kegiatan ini, nilai kepedulian, tanggung jawab, dan profesionalitas diharapkan dapat terus tumbuh di kalangan generasi muda. Sinergi antara LMI dan Umsida membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga hidup dalam aksi nyata untuk kemaslahatan umat.
Penulis: Devi Irda Rahmawati
Penyunting: Salwa Rizky Awalya


















