Ikom.umsida.ac.id- Tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina di Gaza akibat konflik berkepanjangan yang terus menggugah empati masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Menolak segala bentuk berkumpul, berbagai aksi solidaritas bermunculan di penjuru Tanah Air.
Salah satu di antaranya adalah “Konser Kemanusiaan untuk Kemerdekaan” yang digelar di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar, Minggu (12/10/2025). Acara ini diinisiasi oleh Lembaga Manajemen Infaq (LMI) bersama QUPRO, AKSI (Aliansi Kemanusiaan Indonesia), Yayasan Al Ghifari , dan Pondok Pesantren Al Aqsho , berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp231 juta dari lebih dari seribu peserta.
Konser Kemanusiaan Bertabur Pesan Solidaritas

Acara berlangsung meriah dan penuh semangat kemanusiaan. Sejumlah penampil hadir memeriahkan konser, seperti penyanyi pop sholawat Alfina Nindiyani , grup nasyid nasional Shoutul Harokah , serta pertunjukan hadrah , teatrikal , dan pembacaan puisi oleh para santri.
Pertunjukan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya solidaritas bagi rakyat Palestina. Iringan musik, puisi, dan lantunan sholawat menggugah perasaan seluruh hadirin untuk terus peduli terhadap nasib saudara-saudara di Gaza.
Baca juga: Mahasiswa IKom Umsida Belajar Liputan Kuliner Legendaris Sidoarjo di Rujak Cingur Tanggulangin
Mahasiswa Magang Umsida Turut Berperan Aktif
Kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa magang Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) . Mereka tidak hanya menjadi peserta, namun ikut aktif dalam kepanitiaan dan pengelolaan acara.
Para mahasiswa menjalankan berbagai peran, mulai dari menjaga kotak infaq, membantu registrasi peserta, mengarahkan tamu, hingga mendokumentasikan konser. Melalui kegiatan ini, mereka belajar tentang manajemen acara, komunikasi publik, dan kerja sama tim dalam konteks nyata.
“Partisipasi dalam Konser Kemanusiaan untuk Kemerdekaan memberi kami pelajaran bahwa komunikasi bukan hanya teori di kelas, tapi juga alat untuk menggerakkan aksi nyata kemanusiaan,” ujar Dini , salah satu mahasiswi magang.
Lihat juga: FBHIS Umsida Kukuhkan 408 Mahasiswa pada Yudisium ke-34, Siap Berkarya untuk Negeri
Pelajaran Nyata tentang Komunikasi dan Empati

Keterlibatan mahasiswa dalam acara ini membuktikan bahwa kegiatan kemanusiaan mampu menjadi sarana pembelajaran langsung. Mereka tidak hanya memahami teori komunikasi massa, tetapi juga merasakan bagaimana pesan dan tindakan mampu menyentuh hati masyarakat.
Bagi mahasiswa, pengalaman ini menumbuhkan empati sosial dan kesadaran bahwa profesi di bidang komunikasi memiliki peran penting dalam membangun opini publik dan menggerakkan kepedulian sosial.
Apresiasi dari Pemerintah Kota Blitar
Solidaritas masyarakat Blitar mendapatkan apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Blitar. Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono, S.Sos., M.Si. , menyampaikan rasa terima kasih kepada LMI dan seluruh lembaga yang berkolaborasi dalam acara tersebut.
Menurutnya, konser kemanusiaan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masyarakat Indonesia tetap hidup. “Kegiatan ini menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan dan gotong royong masih kuat di tengah masyarakat,” ucapnya.
LMI Tekankan Transparansi dan Akuntabilitas
Selain penggalangan dana, LMI juga menampilkan laporan transparansi penyaluran donasi untuk Palestina. Kepala Kantor Wilayah LMI Jawa Timur, Lukman Hadi , menjelaskan bahwa keterbukaan informasi menjadi bentuk tanggung jawab terhadap para donatur.
“Kepercayaan publik adalah modal utama gerakan kemanusiaan. Kami memastikan seluruh donasi disalurkan dengan amanah dan tepat sasaran,” tegasnya. Transparansi ini menunjukkan profesionalisme lembaga dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Doa Bersama untuk Rakyat Palestina
Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua MUI Kota Blitar, KH. Abdil Karim Muhaimin, S.Ag. Suasana haru melonjak di ruangan ketika seluruh peserta menengadahkan tangan, berpartisipasi dalam doa untuk keselamatan dan perdamaian rakyat Palestina.
Momen penutupan ini menjadi pengingat bahwa perjuangan kemanusiaan tidak berhenti di acara semata. Semangat jihad kemanusiaan harus terus dinyalakan hingga keadilan benar-benar terwujud di tanah Palestina.
Makna Kemanusiaan yang Tak Pernah Padam
Konser ini meninggalkan pesan kuat bagi semua pihak yang hadir. Dari pejabat, ulama, seniman, hingga mahasiswa, semuanya bersatu dalam satu misi membela kemanusiaan. Acara ini menjadi bukti bahwa dukungan terhadap Palestina bukan hanya tentang donasi, melainkan tentang komitmen moral untuk terus peduli.
Dengan semangat kebersamaan, konser ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat di daerah lain untuk terus menyalakan kepedulian. Selama ketidakadilan masih ada, suara kemanusiaan tidak boleh padam.
Penulis: Jihan Alifia Afifah
Penyunting: Salwa Rizky Awalya


















