SIDOARJO — Program studi Ilmu Komunikasi Umsida menggelar diskusi ilmiah di tingkat nasional. Diskusi ilmiah ini digelar secara daring (online) via zoom meeting. Diskusi ilmiah kali ini berjudul “Fenomena Komunikasi Politik dalam Kontestasi Demokrasi di Tingkat Lokal”.
Diskusi ilmiah yang dimulai dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB ini dihadiri oleh peserta webinar dengan jumlah 280 orang. Pengisi materi dari diskusi ilmiah ini merupakan pakar politik dari beberapa daerah di Indonesia.
Beberapa pakar politik tersebut diantaranya Dr. Sufyanto, S.Ag., M.Si selaku Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI provinsi Jawa Timur yang juga menjadi dosen Komunikasi Politik prodi Ilmu Komunikasi Umsida, Dr. Syaiful Bachtiar, M.Si. selaku Ketua Bawaslu provinsi Kalimantan Timur, Dr. (Can) Rusidi Rusdan, S.Ag., M.Pd.I selaku Ketua Bawaslu provinsi Riau.
Dalam Pilkada 2020 lalu, Dr. (Can) Rusidi Rusdan, S.Ag., M.Pd.I selaku Ketua Bawaslu provinsi Riau menyebutkan bahwa Riau merupakan provinsi nomor tiga yang berhasil memproses penanganan pelanggaran yang berkaitan dengan pidana sampai keadilan dari 270 Pilkada di Indonesia setelah Papua dan Sulawesi.
“Saya pikir adanya kolaborasi dengan elemen masyarakat ini menentukan keberhasilan pada penanganan pelanggaran pilkada,” tutur laki-laki berusia 47 tahun ini. “Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu awasi keadilan,” tandasnya.
Sedangkan menurut Dr. Syaiful Bachtiar, M.Si selaku Ketua Bawaslu provinsi Kalimantan Timur, ada dua indikator yang mempengaruhi perspektif pengawasan oleh tim sukses dalam menggalang massa pada pelakasanaan Pilkada 2020.
“Indikator pertama adalah terkait politik uang dengan adanya pengerahan dari sisi finansial atau kapital masing-masing dari pasangan calon,” ujar Dosen Fisipol Unmul (Universitas Mulawarman) tersebut. “Dan yang kedua adalah mengarah kepada adanya mobilisasi ASN,” imbuhnya.
Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI provinsi Jawa Timur, Dr. Sufyanto, S.Ag., M.Si. menambahkan bahwa marketing politik di Jawa Timur telah mengalami kemajuan hingga saat ini.
“Pilkada 2020 ini sudah sangat maju, saya kira bukan hanya perilaku calon. Akan tetapi juga perilaku pemilihnya yang mulai berfikir ada penyegaran,” ungkap Dr. Sufyanto, S.Ag., M.Si, Kamis (08/04/2021).
Dosen Ilmu Komunikasi Politik Umsida tersebut berharap kepada millennial agar menganggap politik bukanlah suatu hal yang jahat. Menurutnya, anak-anak muda lah yang memiliki sifat idealisme, smart, dan bekerja keras. Bagaimanapun, mereka nantinya yang akan memimpin negara ini.
“Saya kira anak-anak millennial harus siap karena memang masyarakat pastinya berganti,” pungkas Dr. Sufyanto, S.Ag., M.Si.
(Yuni KF)